Ahli hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia Refly Harun mengingatkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahwa posisinya sebagai Komisaris Pertamina membuatnya tidak bisa seenaknya ikutan berkampanye.
“Kita tidak tahu kenapa kemudian ada pertemuan para relawan ini. Apa ada kaitannya dengan pencapresan Ganjar misalnya yang dianggap dekat dengan Ahok dan dekat dengan klik istana atau bagaimana,” kata Refly.
Karena kalau ada kaitannya dengan pencapresan, kata Refly maka tidak boleh dilakukan.
“Jangan lupa komisaris utama nggak boleh berkampanye, ya kan tidak boleh berkampanye kalau cuma sekedar kangen-kangenan oke lah,” kata dia.
“Tapi kalau itu dimaksudkan sebagai cikal bakal menjadi Backbone nya Ganjar, nggak boleh,” tambahnya.
“Jadi kalau ini dimaksudkan untuk mengkampanyekan seseorang, nggak boleh ya. Kita ingatkan good governance good corporatenya kita harus ingatkan,” jelasnya.
Diketahui pada Minggu, 6 November lalu Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri acara reuni relawan Pilgub 2017 di Mal Cilandak Town Square, Jakarta Selatan.
Dalam acara itu, Ahok juga menyampaikan ia bersyukur lantaran menjadi seseorang yang bisa menerima keadaan.
"Jadi sekali lagi, bagi saya secara pribadi saya mensyukuri kenapa kalah. Kenapa ditahan, saya bersyukur atas itu semua. Makanya saya lebih sehat ketika saya bisa menerima semua ini, saya jadi lebih sehat, ketika saya bisa memaafkan saya jadi sehat," ucapnya seperti dilansir dari youtube channel Refly Harun, Selasa (08/11/22).
Ia kemudian kembali menyinggung soal seseorang yang pintar ngomong. Ia menilai seseorang yang pintar berbicara kini dianggap orang hebat.
Baca Juga: Harga BBM Kerap Naik, Ahok Mengaku Lelah Sering Disalahkan
"Dan saya bisa melihat ini secara gambar besarnya gitu ya, coba kalau kita bayangkan gitu ya tahun kemarin saya masih jadi gubernur, ini saya sudah turun ini, tapi yang pinter ngomong itu dikira orang hebat kan?" kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty