Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tegas! Bambang Soesatyo: Selamat Tinggal Politik Identitas!

        Tegas! Bambang Soesatyo: Selamat Tinggal Politik Identitas! Kredit Foto: MPR
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak semua elemen bangsa menjadikan Pemilu, Pilpres dan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan tahun 2024 sebagai pesta demokrasi yang aman, damai, serta tidak menjadi pemecah belah kesatuan dan persatuan bangsa.

        Koalisi partai politik yang dibangun juga harus mampu menjaga 'kesejukan' atmosfir politik selama proses pesta demokrasi berlangsung.

        Baca Juga: Mau NasDem, Golkar ataupun PDIP, Peringatan Jokowi Tegas: Jangan Sembrono, Hati-hati Menentukan...

        "Saya sangat mendukung pernyataan Presiden Joko Widodo yang meminta antar politisi agar tidak saling menjatuhkan dan menjaga persaingan tetap sehat. Begitu juga dengan partai politik agar mampu menahan diri serta menjaga rivalitas secara sehat. Sehingga, massa di akar rumput tidak terpecah belah akibat konflik yang terjadi antar politisi ataupun partai politik karena beda pilihan. Saling memuji, seperti kata presiden Jokowi adalah pilihan terbaik, agar suasana lebih adem," ujar Bamsoet usai menghadiri HUT Perindo ke-8 di Jakarta, Senin (7/11/22).

        Ketua MPR RI ini menegaskan, tidak boleh ada lagi politik identitas yang membentuk polarisasi di tengah masyarakat. Partai politik boleh bersaing untuk mendapat dukungan masyarakat, tetapi tidak dengan membawa isu agama, suku, ras yang mencederai demokrasi Indonesia.

        "Kita tidak boleh membiarkan berkembangnya kembali politik identitas yang dapat menyulut permusuhan serta mengancam persatuan dan keutuhan bangsa. Kalau ada yang bawa-bawa nama agama, kelompok ras, tugas kita bersama untuk segera mencegahnya," kata Bamsoet.

        Baca Juga: Mantan Politikus Golkar Optimis Elektabilitas Anies Baswedan Bisa Lampaui Ganjar Pranowo, KIB Bagaimana Nasibnya?

        Lebih lanjut dipaparkan, politik identitas telah memberikan dampak negatif. Akibatnya, karena berbeda haluan politik, antar masyarakat bermusuhan, tokoh agama dihujat, petinggi parpol dicaci maki, presiden dan lembaga negara sebagai simbol kedaulatan negara juga dilecehkan.

        "Karena itu sudah saatnya kita harus berani menyatakan secara tegas, selamat tinggal politik identitas. Persoalan agama, suku, ras itu sudah lewat, kita sudah merdeka. Sekarang bagaimana kita mengisi kemerdekaan itu dengan baik," pungkas Bamsoet.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: