Hindari 'Nasib Sial', NasDem Diminta Ganti Anies: Coba Dengarkan Rekomendasi Relawan Jokowi
Partai Nasional Demokrat (NasDem) disarankan mengganti calon presiden (capres) yang diusung agar terhindar menjadi partai nonparlemen di 2024. Sebagaimana diketahui, NasDem telah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas. Dia beralasan, NasDem terancam gagal masuk parlemen di 2024 karena adanya penurunan elektabilitas terhadap partai yang dimpin Surya Paloh itu.
Baca Juga: Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat Batal Deklarasi 10 November, Pengamat Sebut Kemungkinan PKS Kabur
"Sangat tepat kalau Partai NasDem yang berdasarkan hasil survei diprediksi akan menjadi partai gurem jika tidak mengganti capres dan cawapres yang diusung," terang Fernando saat memberikan keterangan, Rabu (9/11).
Dia merekomendasikan agar NasDem mengusung hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang telah dilaksanakan hingga kali keenam. "Saya melihat hasil Musra murni menjaring aspirasi masyarakat, tentunya sangat layak dipertimbangkan oleh parpol," sambung Fernando.
Diketahui, Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Fernando, sejak Musra IV di Sumatera Selatan hingga Musra VI di Sumbar nama Moeldoko konsisten masuk di antara nama yang direkomendasikan Musra. "Sangat masuk akal para pemilih Musra berharap Moeldoko menjadi salah satu peserta pilpres 2024. Hasil Musra V di Kep. Riau misalnya, menempatkan mantan Panglima TNI tersebut di urutan ke-6 sebagai capres dan urutan ke-2 sebagai cawapres," jelas Fernando.
Dia mengungkapkan bahwa wilayah NKRI yang terdiri dari kepulauan membutuhkan figur yang memiliki latar belakang TNI dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara. "Pemilih Moeldoko berharap apabila dipercaya sebagai capres ataupun cawapres akan mampu melepaskan diri dari upaya merongrong kedaulatan NKRI," ujar Fernando.
Baca Juga: NasDem Anggap Wajar 'Dukungan' Jokowi kepada Ketum Gerindra: Pak Prabowo 'Kan Pembantu Beliau
Fernando juga menyoroti hasil Musra VI yang diselenggarakan di Padang, Sumbar. Hasil yang sama menempatkan nama Moeldoko di urutan ke-6 capres dan ke-2 cawapres. Dia mengemukakan alasannya adalah karena Moeldoko menjadi bagian orang terdekat Presiden Jokowi. Moeldoko dianggap dapat dipercaya untuk melanjutkan program yang sudah dilakukan dan dimulai oleh Jokowi, misalnya Ibu Kota Negara (IKN).
"Saya melihat Musra murni menjaring aspirasi masyarakat. Para peserta Musra berasal dari berbagai latar belakang, tentunya sebagai potret siapa yang akan dipilih pada Pilpres mendatang," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum