Pemerintah dan Akademisi Bersinergi, Kuatkan Ekosistem Pertanian Lewat Gelaran ACM ke-2 di Bali
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia khususnya para pelaku usaha yang unggul, kompeten, serta berdaya saing di bidang pertanian, melalui kolaborasi antara Pemerintah dan akademisi di tingkat ASEAN.
Biro Hukum dan Kerja Sama serta Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenKopUKM Luhur Pradjarto yang menjadi wakil pimpinan sidang (Co-chair) ACM dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (09/11) mengatakan salah satu upaya peningkatan kompetensi dan daya saing pelaku usaha pertanian di antaranya melalui penyelenggaraan The 2nd Advisory Committee Meeting (ACM) for Food Value Chain on the Project for Human Resources Development in Food-related Areas, through Partnership with Universities in ASEAN Region-Phase 3 di Sofitel Nusa Dua, Bali.
Baca Juga: Sambut KTT G20 Bali, Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai Diresmikan Presiden Joko Widodo
“Indonesia melalui KemenKopUKM ditunjuk menjadi tuan rumah atau host country ACM ke-2 tersebut. Kegiatan ini sepenuhnya disupport oleh Ministry of Forestry and Fisheries (MAFF), Jepang,” kata Luhur dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/11/2022).
Kegiatan tersebut bertujuan untuk membahas evaluasi dan rencana pelaksanaan kegiatan tahun 2023, terkait the Project for Human Resources Development in Food-related Areas through Partnership with Universities in ASEAN Region, atau lebih dikenal dengan HRD Project.
HRD Project merupakan program yang dibiayai oleh Pemerintah Jepang, guna memberikan pelatihan SDM bagi petani dan mahasiswa, serta pelaku usaha di bidang pertanian melalui kerja sama dengan perguruan tinggi di negara kawasan ASEAN.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh para stakeholder terkait pelaksanaan HRD Project. Terdiri dari perwakilan Focal Point ASEAN Working Group on Agriculture Cooperatives (ASWGAC), serta perwakilan Focal Point Universitas Mitra di negara-negara ASEAN, Perwakilan Ministry of Forestry and Fisheries Japan, Perwakilan Japan Food Journal, ASEAN Secretariat, dan Project Team HRD.
Baca Juga: Nyatakan Next Presiden Jatahnya Prabowo, Manuver Jokowi Dibongkar Elite Megawati: Kami Melihat...
Pada pembukaan sidang, Luhur menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Jepang melalui MAFF Japan dan ASEAN Secretariat, atas dukungan dan keberlanjutan HRD Project hingga mencapai fase ke-3 pada 2022.
Dia kembali menekankan, HRD Project memainkan peranan penting dalam penyiapan SDM yang unggul, kompeten, dan berdaya saing di bidang pertanian melalui kolaborasi antara Pemerintah dan akademisi.
“Guna mendorong pemerataan pembinaan SDM di bidang pertanian, Indonesia mendorong agar mitra kampus pelaksana HRD Project dapat ditambah jumlah kuotanya, atau dilaksanakan di kampus-kampus yang bergerak di bidang pertanian secara bergiliran untuk setiap fasenya,” katanya.
Baca Juga: Coex Kembali ke Indonesia Gelar JIPREMIUM 2022
Selain pertemuan formal, para peserta juga melaksanakan kunjungan ke Koperasi Kertha Agroekowisata di Jatiluwih, Tabanan, Bali yang memproduksi beras merah.
Tak hanya melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan beras merah, para delegasi juga berkesempatan secara langsung terlibat dalam pembuatan pengolahan pizza, mie, beras, dan teh berbahan dasar beras merah yang dijual di restoran mitra koperasi.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bilang SBY Jauh Lebih Baik dari Jokowi sebagai Presiden, Orang Demokrat: Pasti Banyak Cebong yang Marah
“Hadirnya mitra, sebagai salah satu bentuk penambahan nilai jual produk yang dihasilkan koperasi. Di mana koperasi menjadi distributor bahan baku pembuatannya,” ucap Luhur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: