Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Segudang Manfaat Ekologis Sawit, Ternyata Bisa Kebut Usaha Tercapainya NDC dan NZE!

        Segudang Manfaat Ekologis Sawit, Ternyata Bisa Kebut Usaha Tercapainya NDC dan NZE! Kredit Foto: Austindo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Industri sawit menjadi salah satu sektor strategis bagi perekonomian Indonesia. Pada level regional, industri sawit mampu memiliki multiplier effect dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, dan penurunan kemiskinan. Demikian juga pada level nasional, industri sawit telah menjadi pahlawan devisa yang berkontribusi dalam terciptanya surplus neraca perdagangan Indonesia di tengah resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19

        “Besarnya devisa ekspor produk sawit dan penghematan devisa Solar impor tahun 2021, bahkan berhasil mencetak rekor surplus perdagangan terbesar dalam 15 tahun terakhir,” catat laman Palm Oil Indonesia.

        Baca Juga: Cisadane Sawit Raya Tebar Dividen Interim Rp51,25 Miliar, Dipastikan Cair Akhir Bulan Ini

        Melansir laporan PASPI, besarnya kontribusi industri sawit dalam perekonomian Indonesia telah diketahui dan diakui oleh masyarakat global. Namun, fungsi dan manfaat ekologis pada industri sawit tersebut belum terekspos secara luas. 

        “Berkaitan dengan isu emisi dan perubahan iklim global, industri sawit juga memiliki beberapa fungsi ekologis yang berpotensi membawa Indonesia untuk semakin cepat dalam mewujudkan target NDC dan NZE,” catat laman Palm Oil Indonesia. 

        Salah satu fungsi ekologis yang dimaksud yakni industri sawit berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida (CO2). Dalam laporan PASPI dijelaskan, karakteristik tanaman kelapa sawit sebagai tanaman tahunan dengan sistem perakaran yang intensif, berukuran relatif besar, pertumbuhan cepat dan produksi tinggi, serta siklus pertanaman selama 25 tahun atau lebih, telah menjadikan perkebunan kelapa sawit sebagai mesin biologis penyerap CO2 (carbon sink) dari atmosfer bumi yang cukup besar. 

        “Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit memiliki fungsi sebagai paru-paru ekosistem dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer planet bumi dan kemudian memasok oksigen ke atmosfer bumi,” catat laman Palm Oil Indonesia. 

        Baca Juga: Mulai Konsolidasi Demi Bawa Keadilan, NasDem: Kemenangan Anies Baswedan Adalah Hal Mutlak!

        Data PASPI merangkum, dengan luas perkebunan kelapa sawit dunia tahun 2020 yang mencapai 24 juta hektar, maka perkebunan kelapa sawit dapat menyerap sekitar 1,5 miliar ton CO2 dari atmosfer bumi dan memproduksi oksigen ke atmosfer bumi mencapai sekitar 448,8 juta ton. Besarnya kemampuan perkebunan sawit dalam penyerapan karbon, catat laporan PASPI juga telah diteliti oleh para ahli dan studi-studi tersebut menyimpulkan bahwa kapasitas paru-paru pada perkebunan sawit menyamai, bahkan mengungguli kapasitas paru-paru hutan tropis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: