Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Dianggap jadi Wakil Kemarahan Rakyat, Kalau AHY? Fahri Hamzah: Masak Orang Marah Wakilnya AHY? Terlalu Klimis

        Anies Dianggap jadi Wakil Kemarahan Rakyat, Kalau AHY? Fahri Hamzah: Masak Orang Marah Wakilnya AHY? Terlalu Klimis Kredit Foto: Instagram/Fahri Hamzah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyesalkan kenapa banyak calon presiden hanya menunggu di balik ketiak presiden dan menempatkan diri sebagai penerus Presiden Jokowi.

        "Jangan di kabinet numpang tenar Jokowi, lah idemu (sebagai capres) apa? Jangan dong! tarung dari awal, kita ini ingin pemimpin yang otentik," kata Fahri dalam diskus Total Politik.

        Untuk itu, kata Fahri, seharusnya partai politik sudah saatnya mendeklarasikan capres yang akan diusungnya. Ia memuji langkah Nasdem yang sudah sejak awal mengumumkan Anies Baswedan sebagai capresnya.

        "Bikinlah semua partai boleh punya capresnya sendiri, setengah mati kita bikin partai tapi kok tak boleh punya calon. Ini jagoan saya, ini masih ada waktu satu tahun, masih ada waktu, seperti Nasdem sudah punya Anies,"

        "Setahun ini waktu yang cukup buat mengubah opini publik, daripada nunggu-nunggu. Kalau ini tidak dilakukan, dalam setahun ini bukan ide yang menghiasi publik, cuma menjelek-jelekkan semua, ini ga sehat," tambahnya.

        Menurut Fahri, ada rakyat yang sudah lama memendam kemarahan kepada pemerintah. Seperti para pendukung ulama dan kelompok Islam. 

        Kehadiran Anies sebagai capres, sudah terbukti menjadi simbol kemarahan rakyat.

        "Suka tidak suka Anies itu simbol kemarahan, karena Prabowo sudah masuk ke dalam kabinet, karena bangsa ini pencari figur, mau cari siapa lagi?," tambah Fahri.

        Lalu host program itu menimpali

        "Kalau AHY?," tanyanya.

        "Gak bisa bos, masak orang marah wakilnya AHY! hahahaha. Jangan terlalu klimis untuk mewakili kemarahan," timpal Fahri.

        Selain itu, Fahri juga menyorot kegagalan 10 November 2022 yang sebelumnya santer disebutkan akan ada partai lain selain Nasdem yang akan mengumumkan dukungannya kepada Anies.

        "Yang bisa menyatukan partai itu bandar, pengumpulan 20 persen itu kerja bandar, parpol ga sanggup. Deklarasi 10 November gagal karena bandar belum sepakat, duit belum terkumpul," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: