Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perluas Pabrik Pelumas, Shell LOBP Marunda Gunakan Panel Surya dengan Daya 1,1 KWh

        Perluas Pabrik Pelumas, Shell LOBP Marunda Gunakan Panel Surya dengan Daya 1,1 KWh Kredit Foto: Djati Waluyo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Shell Indonesia berhasil memperluas pabrik pelumas Marunda Lubricants Oil Blending Plant (LOBP) dengan dengan mengedepankan isu peralihan energi yang sedang terjadi di dunia. 

        Direktur Pelumas Shell Indonesia Andri Pratiwa mengatakan dalam pabrik baru ini terdapat instalasi panel surya yang terpasang. 

        "Sistem ini menghasilkan 1,1 juta KWh listrik per tahun dan akan memasok 35 persen dari keseluruhan konsumsi daya LOBP Marunda," ujar Andri dalam konferensi pers, Jumat (11/11/2022). 

        Baca Juga: Perluas Pabrik Pelumas, Shell Indonesia Akan Produksi Pelumas hingga 300 Juta Liter

        Andri mengatakan, Shell juga merujuk pada jejak karbon bersih yang mencangkup emisi karbon Shell yang dihasilkan dari proses produksi dari produk energi mereka, emisi karbon dari pemasok dalam menyediakan energi bagi proses tersebut, dan emisi karbon para pelanggan Shell yang terkait dengan penggunaan produk energi yang dijual.

        Menurutnya, Shell hanya mengontrol emisinya sendiri. Shell menggunakan istilah Jejak Karbon Bersih dan Intensitas Karbon Bersih untuk kemudahan saja dan tidak menyiratkan bahwa emisi ini berasal dari Shell plc atau anak perusahaannya.

        Lanjutnya, untuk target Net-Zero Emission Shell, rencana operasi, prospek, dan anggaran Shell diperkirakan untuk periode 10 tahun dan diperbarui setiap tahunnya.

        "Rencana-rencana tersebut mencerminkan situasi ekonomi saat ini dan apa yang dapat kita harapkan secara wajar selama 10 tahun ke depan," ujarnya. 

        Dengan demikian, mereka mencerminkan target cakupan satu hingga cakupan tiga dan Net Carbon Footprint (NCF) perusahaan selama 10 tahun ke depan.

        Namun, rencana operasi Shell tidak dapat mencerminkan target Net-Zero Emission 2050 dan target NCF 2035 karena kedua target ini berada di luar periode perencanaan perusahaan. 

        "Di masa depan, saat masyarakat bergerak menuju Net-Zero Emission, kami berharap rencana operasi Shell dapat mencerminkan gerakan ini. Namun, jika masyarakat belum mencapai net zero pada tahun 2050, mulai hari ini, akan ada risiko signifikan bahwa Shell tidak dapat memenuhi target ini," ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: