Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Partainya Trump Gembosi Demokrat dan Kuasai DPR, Biden Kedodoran Sampai Geregetan Nyapres Lagi

        Partainya Trump Gembosi Demokrat dan Kuasai DPR, Biden Kedodoran Sampai Geregetan Nyapres Lagi Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tyrone Siu
        Warta Ekonomi, Washington -

        Apapun hasil Pemilu Sela (midterm election) Amerika Serikat, Joe Biden berniat mencalonkan diri lagi dalam Pilpres 2024. Presiden AS dari kubu Partai Demokrat itu tengah mengamati partainya yang bersaing sengit dan tampak kedodoran.

        Biden menyatakan, keputusan resmi soal pencalonan itu akan diumumkan awal tahun depan. Seperti dilansir AFP, kemarin, pernyataan itu disampaikannya saat membahas hasil sementara Pemilu Sela AS dengan wartawan di Gedung Putih, Washington, Rabu (9/11/2022) waktu setempat.

        Baca Juga: Gak Ngebantah, Bos Katering Rusia Malah Benarkan Ikut Campur Pemilu Amerika: Kami Angkat Ginjal dan Hati Sekaligus

        Kepada wartawan, Biden menekankan dirinya tidak terburu-buru mengumumkan pencapresan kembali, meski pendahulunya, mantan Presiden Donald Trump, melempar isyarat akan nyapres lagi, dengan menyatakan akan menyampaikan pengumuman penting pada 14 November mendatang.

        Saat ditanya apakah dia mempertimbangkan hasil Pemilu Sela untuk mencalonkan diri, Biden menegaskan, hasil Pemilu Sela tidak akan mempengaruhi pemikirannya maupun keluarganya.

        “Niat kami, kembali mencalonkan diri. Terlepas apa pun hasil Pemilu ini,” tegas Biden yang kini berusia 79 tahun, merupakan presiden tertua dalam sejarah AS.

        Dia mengatakan, terus berdiskusi dengan istrinya, Jill Biden, soal niat mencalonkan diri itu.

        “Saya sangat menghormati takdir. Ini semua sudah menjadi keputusan keluarga. Saya pikir semua orang ingin saya mencalonkan diri, tapi kami akan berdiskusi soal itu,” ucapnya.

        “Hari ini, besok, kapan pun, tidak peduli apa pun yang dilakukan pendahulu saya,” imbuh Biden, merujuk pada Trump.

        Pada kesempatan itu, Biden juga menuturkan siap bekerja sama jika Partai Republik berhasil merebut kendali atas House of Representatives atau DPR, usai Pemilu Sela digelar. Namun, dia menekankan, ada beberapa isu yang tidak akan dikompromikan.

        Seperti dilansir Associated Press (AP), kemarin hasil akhir Pemilu Sela untuk suara mayoritas dalam DPR AS belum diketahui jelas.

        Perolehan sementara yang dipantau Rakyat Merdeka pukul 21.00 WIB menunjukkan, Republik kuasai DPR. Sementara untuk kursi Senat, Republik unggul tipis dari Demokrat.

        Hasil hitung cepat New York Times menunjukkan, Di DPR (Republik 207 vs Demokrat 189). Di Senat (Republik 49 vs Demokrat 48).

        “Saya siap bekerja dengan rekan-rekan Republikan saya,” ucap Biden.

        “Rakyat Amerika telah memperjelas. Saya pikir, mereka mengharapkan Partai Republik siap bekerja dengan saya juga,” imbuhnya.

        Biden mengindikasikan harapan, agar dilanjutkannya kerja sama lintas partai terkait pengiriman bantuan untuk Ukraina, yang tengah diinvasi Rusia.

        Dalam pernyataannya, Biden juga menguraikan hal-hal yang tidak ingin dilihatnya terjadi. “Saya tidak akan mendukung setiap usulan Partai Republik yang akan memperburuk inflasi,” tegasnya.

        Dia juga tidak akan meninggalkan komitmen bersejarah yang baru diambil untuk menghadapi krisis iklim.

        Seperti diketahui, memenangkan suara mayoritas dalam DPR AS akan memberikan wewenang kepada Partai Republik untuk mengatur agenda yang dibahas. Partai Republik juga akan memiliki wewenang dan kendali atas komisi-komisi berpengaruh yang bisa menyelidiki pemerintahan Biden.

        Di bidang legislatif, ada sejumlah isu kebijakan yang harus diloloskan. Terutama pendanaan pemerintahan, yang akan menguji kemampuan Partai Republik dan Partai Demokrat untuk bekerja bersama jika kendali atas DPR berada di tangan Republik.

        Namun, Biden mengutarakan penilaiannya bahwa Partai Demokrat masih memiliki peluang mempertahankan kendali atas DPR, meski itu akan sangat tipis.

        Penilaian Biden itu menanggapi pernyataan politikus top Partai Republik, Kevin McCarthy, yang meyakini DPR akan dikuasai Partai Republik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: