Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keretakan Hubungan Jokowi-NasDem Makin Kentara, Surya Paloh Pasrah: Sekarang Terserah, Bola Ini Ada di Tangan Presiden

        Keretakan Hubungan Jokowi-NasDem Makin Kentara, Surya Paloh Pasrah: Sekarang Terserah, Bola Ini Ada di Tangan Presiden Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam perayaan HUT NasDem ke-11 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, kemarin, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyinggung isu keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebagaimana diketahui, merenggangnya hubungan Surya Paloh-Jokowi mulai dibicarakan usai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres.

        Dalam pidatonya, Paloh memastikan akan menganggap Jokowi sebagai sahabatnya, juga akan mendukung Jokowi sampai tuntas. Namun, katanya, ceritanya bisa lain jika memang Jokowi sudah tidak mau lagi bersama-sama dengan NasDem. Makanya, Paloh menyerahkan sepenuhnya soal "status" ini, ke Jokowi.

        Baca Juga: Tak Ucapkan Selamat di HUT, Ferdinand Sebut NasDem Sudah Tak Dianggap Lagi oleh Presiden Jokowi

        "Sekarang terserah, bola ini ada di tangan Presiden Jokowi," kata Paloh, menyikapi sikap partainya yang mengusung Anies di Pilpres 2024 mendatang.

        Padahal, dirinya khawatir kalau harus berpisah dengan Jokowi. Karena Paloh menganggap Jokowi sudah menjadi bagian dari NasDem lantaran didukung dari periode pertama. "NasDem ingin tekankan, kami tetap jadi sahabat Jokowi dalam suka dan duka. Ini klarifikasi jelas dalam HUT kita yang ke-11," tegasnya.

        Paloh mengatakan, NasDem akan terus mendukung Jokowi sebelum ada kata perpisahan. "Beda kalau Jokowi bilang sampai jumpa NasDem. Itu bukan harapan kita. Itu adalah kemenangan bagi mereka yang tak ingin adanya stabilitas nasional," imbuh  dia.

        Dia menyesalkan, adanya pihak-pihak yang dengan sengaja berusaha memisahkan NasDem dengan Jokowi. "Menurut saya, ada upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa," beber Paloh.

        Saking cintanya dengan Jokowi, di akhir pidato, Paloh meminta kadernya mendoakan mantan Wali Kota Solo itu agar bisa melaksanakan tugasnya hingga akhir masa jabatan dan masih mau bersahabat dengan NasDem. "Kita mendoakan agar kepemimpinan Presiden Jokowi seorang sahabat yang lebih dari sekadar sahabat, yang saya kenal, tetaplah Joko Widodo sebagai sahabat bagi Partai NasDem," terangnya.

        Pada perayaan HUT NasDem kali ini, Jokowi tidak hadir karena sedang berada di Kamboja mengikuti KTT ASEAN. Selain tidak hadir, ternyata Jokowi juga belum memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk NasDem. "Jujur saja, Pak Jokowi belum sempat mengucapkan itu," ungkap Paloh.

        Paloh mengaku, tak mengetahui alasan Jokowi belum mengirimkan video ucapan selamat. Namun, Paloh juga mengerti kesibukan Jokowi.

        Baca Juga: Bukan NasDem, Partai Ini Disebut Paling Banyak Menyerap Dukungan Pemilih Anies Baswedan

        Keadaan itu pun direspons Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah. Dedi menduga, Paloh telah menyadari Jokowi sedang menjauh dengan partainya. "Namun, di sisi lain Jokowi tidak punya keberanian mengamputasi NasDem dari kabinet. Bagaimana pun, NasDem punya kekuasaan untuk tetap dipertahankan Pemerintah," tukas Dedi.

        Dia bilang, ekspresi retaknya hubungan Jokowi ke NasDem mulai banyak mengemuka. Misalnya Jokowi secara terang-terangan melontarkan dukungan ke Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Padahal, hanya dua tokoh yang saat ini telah dideklarasikan sebagai capres, Anies dan Prabowo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: