Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wow! Pelaku Usaha Indonesia dan Tiongkok Tandatangani MoU Produk CPO, Segini Nilai Kontraknya

        Wow! Pelaku Usaha Indonesia dan Tiongkok Tandatangani MoU Produk CPO, Segini Nilai Kontraknya Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Asosiasi dan pelaku usaha Indonesia dan Tiongkok melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama perdagangan dan kontrak dagang untuk produk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dengan nilai kontrak baru senilai US$2,6 miliar.

        Pembelian CPO tersebut dilakukan melalui 16 kontrak dagang dengan volume sejumlah 2,5 juta ton produk CPO dan turunannya asal Indonesia.

        Baca Juga: Dibayangi Kekhawatiran Potensi Gangguan Pasokan, Harga CPO Menguat

        Penandatanganan ini dilakukan oleh 9 pelaku usaha Indonesia dengan 13 buyers Tiongkok binaan China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA).

        Asosiasi pelaku usaha sawit Indonesia yang dimaksud di antaranya GAPKI, GIMMI, AIMMI, APOLIN. Sementara asosiasi produk perikanan terdiri dari AP5I, APRI, ARLI, serta ADI. Kegiatan penandatanganan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Trade Expo Indonesia ke-37 beberapa waktu lalu. 

        Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menambahkan, pembelian CPO dan produk turunannya oleh Tiongkok tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tetap terpenuhi. 

        "Pemenuhan regulasi dalam negeri tetap diberlakukan. Skema Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) bagi produsen minyak goreng dan industri CPO masih tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng tetap stabil," kata Zulhas.

        Baca Juga: Kemenkop-UKM: Minyak Makan Merah Bukti Pengembangan Turunan Produk CPO

        Perlu diketahui, selama periode Januari—Agustus 2022, ekspor produk kelapa sawit dan turunannya Indonesia ke Tiongkok mencapai US$3,6 miliar. Sementara merujuk data Badan Pusat Statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, volume ekspor produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia ke Tiongkok pada 2021 mencapai 6,6 juta ton. Nilai ini meningkat 14,17 persen dari tahun sebelumnya.

        Pada 2021, nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok mencapai US$6,06 miliar, melonjak 82,87 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga komoditas CPO dunia dalam setahun terakhir.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: