Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos IMF Kirim Peringatan Konsekuensi dari Perang Dingin Baru, Simak!

        Bos IMF Kirim Peringatan Konsekuensi dari Perang Dingin Baru, Simak! Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
        Warta Ekonomi, Washington -

        Upaya Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk membangun hambatan ekonomi untuk mencapai tujuan geopolitik mereka akan berakhir menjadi bumerang, kata kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva.

        “Kekhawatiran saya adalah fragmentasi yang semakin dalam dalam ekonomi dunia,” kata Georgieva dalam sebuah wawancara dengan Washington Post pada Sabtu (12/11/2022).

        Baca Juga: Di Tengah Kegilaan Hubungan Amerika-China, Joe Biden-Xi Jinping bakal Cari 'Garis Merah' di Indonesia

        “Kita mungkin berjalan dalam tidur ke dunia yang lebih miskin dan kurang aman sebagai hasilnya,” tegasnya.

        Jika persaingan antara AS dan China memecah ekonomi global menjadi kubu yang berlawanan, itu akan menyusut 1,5%, atau lebih dari $ 1,4 triliun per tahun, katanya, menambahkan bahwa kerugian dalam persentase untuk kawasan Asia akan dua kali lebih besar. .

        Georgieva yang lahir di Bulgaria mengenang bahwa dia telah “hidup melalui Perang Dingin pertama di sisi lain Tirai Besi. Dan, ya, di luar sana cukup dingin. Dan ikut dalam perang dingin kedua untuk generasi berikutnya adalah ... sangat tidak bertanggung jawab.”

        Kepala IMF mengatakan tarif barang-barang China yang telah diberlakukan di bawah mantan Presiden AS Donald Trump dan tetap berlaku di bawah Joe Biden adalah salah satu tindakan kontra-produktif tersebut. Dia tidak menyebutkan sanksi yang dikenakan pada Moskow atas konflik di Ukraina atau upaya Washington dan sekutunya untuk membatasi harga energi Rusia.

        Beberapa diversifikasi rantai pasokan mungkin diperlukan, terutama setelah pandemi Covid-19, tetapi ketika “di luar logika ekonomi, itu akan berbahaya bagi AS dan seluruh dunia,” kata Georgieva.

        “Penting untuk memikirkan tindakan dan apa yang mungkin mereka hasilkan sebagai tindakan balasan dengan hati-hati, karena begitu Anda melepaskan jin dari botol, sulit untuk memasukkannya kembali,” dia memperingatkan.

        Namun, kepala IMF menyarankan bahwa perpecahan total antara AS dan China kemungkinan tidak mungkin terjadi. Perdagangan tahunan antara dua ekonomi teratas dunia saat ini mencapai $600 miliar, dan mereka sangat saling berhubungan, jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: