Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ruhut Sitompul: Koalisi Tidak Jelas, Semakin Tidak Jelas Kalau Dijelaskan

        Ruhut Sitompul: Koalisi Tidak Jelas, Semakin Tidak Jelas Kalau Dijelaskan Kredit Foto: Instagram/Ruhut Sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koalisi perubahan yang diusung NasDem, PKS dan Partai Demokrat yang tak kunjung dideklarasikan menjadi sorotan politikus Ruhut Sitompul. Menurutnya koalisi tersebut semakin tidak jelas.

        Ia mengemukakan hal tersebut melalui akun Twitter pribadinya @ruhutsitompul pada Sabtu (20/11/2022).

        "Koalisi yang tidak jelas semakin tidak jelas kalau dijelaskan," sindir mantan politisi Partai Demokrat ini.

        Baca Juga: Belum Juga Deklarasi Tapi Anies Baswedan Sudah Safari Politik Kemana-mana, Ruhut Sitompul Sebut Koalisi Perubahan Tidak Jelas!

        Ia juga mengkritik perkembangan Koalisi Perubahan yang disebutnya bertolak belakang dengan yang disampaikan. Pernyataan Ruhut tersebut merujuk pada pernyataan yang disampaikan elite partai politik dalam koalisi tersebut yang tidak ingin terburu-buru dalam deklarasi.

        Kondisi tersebut menurutnya berkebalikan dengan deklarasi bakal calon presiden yang dilakukan NasDem.

        "Eh nggak mau terburu-buru nanti koalisinya rapuh ha ha ha kemarin waktu deklarasi bakal calon Presiden RI, jelas terburu-buru," katanya.

        Ruhut kemudian mengemukakan, jika langkah yang dilakukan ketiga partai koalisi menjadi gagal dan rapuh, lantaran hingga kini masih belum menyepakati bakal calon presiden yang akan berduet dengan Anies Baswedan.

        "Betul jadi rapuh gagal deklarasi karena rebutan bakal calon Wapres RI," katanya.

        Sebelumnya diberitakan,Ketua DPP NasDem Willy Aditya memastikan jika deklarasi koalisi NasDem, PKS, dan Demokrat yang direncanakan pada 10 November 2022 lalu diundur.

        Willy menyampaikan beberapa alasan deklarasi tidak jadi dilakukan pada 10 November. Pertama ialah karena PKS akan melakukan rapat Majelis Syuro pada Desember. Di sisi lain rombongan Demokrat yang dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono baru tiba di tanah air pada 10 November usai melawat ke Jerman.

        "Ya kita tunggu lah ya. Tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ujar Willy.

        Sementara itu, saat ditanya kapan sekiranya target deklarasi koalisi, Willy memperkirakan deklarasi kemungkinan diundir menjadi akhir tahun.

        "Paling cepat akhir tahun. Tapi tidak tertututp kemungkinan one by one, setelah NasDem, Demokrat mungkin PKS. Jadi tidak mesti deklarasi bersama tapi juga partai per partai karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spiritnya yang sama dengan nama koalisi perubahan " tutur Willy.

        Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem Ahmad Ali berharap, koalisinya bersama dengan PKS dan Demokrat bisa dideklarasikan pada 10 November mendatang. Atau bertepatan Hari Pahlawan. NasDem ingin deklarasi koalisi Pilpres itu sekaligus jadi kado di hari ulang tahun partai.

        "Kalau ketua umum kami maunya tanggal 10 November itu deklarasi, karena 11 November itu kan ulang tahunnya NasDem," kata Ali kepada wartawan, Jumat (28/10/2022).

        "Nah ulang tahun NasDem kami akan berharap itu akan menjadi hadiah ulang tahun terindah buat Partai NasDem ya," sambungnya.

        Meski begitu, Ali mengaku pihaknya juga bakal sadar diri bahwa menyatukan tiga partai politik bukanlah perkara yang mudah. Sehingga pihaknya masih akan berdiskusi.

        "Harusnya demikian (deklarasi), tapi kan kepastian itu datangnya dari Allah, manusia kan hanya boleh berencana," tuturnya.

        Ali menegaskan, NasDem akan mengikuti kesepakatan dan tidak akan memaksakan keinginan deklarasi koalisi NasDem-PKS-Demokrat dilakukan pada 10 November mendatang.

        "Tapi sekali lagi bahwa koalisi ini menyatukan banyak kepentingan partai dengan tidak mudah, maka kemudian tanggal berapapun nanti deklarasi itu tidak menjadi hal bagi kami," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: