Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Saling Klaim Kemenangan dalam Pemilu, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin

        Saling Klaim Kemenangan dalam Pemilu, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin Kredit Foto: Reuters/Lai Seng Sin
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Pemilihan umum ke-15 Malaysia berlangsung sengit. Dua calon perdana menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin saling mengklaim kemenangan.

        Dilansir Channel News Asia, Minggu (20/11/2022) koalisi Pakatan Harapan yang mengusung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menang 82 kursi. Sementara kubu Perikatan Nasional yang mengusung mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin menyusul ketat dengan 73 kursi.

        Baca Juga: Mendadak Koalisi Partai Politik Diberi Titah Oleh Raja Malaysia, Begini Seruannya

        Sementara, Koalisi Barisan Nasional yang mengusung Perdana Menteri (PM) Ismail Sabri memperoleh 30 kursi. Kemudian Gabungan Parti Sarawak (GPS) memiliki 22 kursi, Gabungan Rakyat Sabah (GRS) enam kursi, Partai Warisan Sabah tiga kursi, Partai Bangsa Malaysia satu kursi and dua kursi dimenangkan kandidat independen.

        Dengan gagalnya partai-partai utama memenangkan mayoritas, mereka kini harus membangun aliansi mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

        Raja dalam konstitusi Malaysia juga dapat terlibat, karena ia memiliki kekuasaan untuk menunjuk Perdana Menteri dari seorang anggota parlemen yang diyakini dapat memimpin mayoritas.

        Dengan jumlah selisih kursi yang tipis, Anwar dan Muhyiddin mengklaim sudah bisa membentuk pemerintahan berikutnya. Namun, keduanya belum buka-bukaan dengan siapa mereka berkoalisi.

        Anwar mengklaim, koalisinya sudah memiliki cukup kursi untuk membentuk pemerintahan. Anwar mengaku sudah berbicara dengan sejumlah partai dan mengantongi 112 kursi (jumlah mayoritas) yang bisa membuat suatu partai membentuk pemerintahan.

        "Pakatan Harapan telah membentuk blok terbesar di parlemen," kata Anwar seraya mengatakan akan mengirimkan surat kepada Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah untuk merinci koalisi pendukungnya.

        Jika Anwar berhasil merebut jabatan puncak, itu akan menjadi perjalanan yang luar biasa bagi seorang politisi yang, dalam 25 tahun, beralih dari pewaris, menjadi perdana menteri, menjadi seorang tahanan yang dihukum karena sodomi hingga menjadi tokoh oposisi terkemuka negara itu.

        Hal senada juga dilontarkan mantan PM Muhyiddin. Menurutnya, pihaknya telah melakukan pembicaraan aliansinya dan akanĀ  membentuk pemerintahan.

        Muhyiddin berharap, diskusinya dengan koalisi lain bisa kelar petang ini. Salah satu aliansinya adalah koalisi PM Ismail Sabri Yaakob.

        Baca Juga: Jalani Pemilu, Malaysia Hadapi Situasi Parlemen yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

        Sebagaimana yang telah diprediksi, aliansi Muhyiddin mencakup partai konservatif Melayu-sentris dan partai Islami. Muhyiddin juga menggandeng kubu petahanan.

        Sebagai negara Melayu, Malaysia ingin mempertahankan ke-Melayu-annya. Namun populasi negeri jiran itu juga cukup beragam. Ada warga etnis China dan India yang jumlahnya minoritas dibandingkan etnis Melayu.

        Untuk diketahui, 945 kandidat memperebutkan kursi parlemen. Jumlah total kursi yang diperebutkan pada Sabtu adalah 220, bukan 222, menyusul peundaan pemungutan suara di dua daerah pemilihan karena cuaca buruk dan kematian mendadak seorang kandidat.

        Rival Anwar, mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, gagal menang di daerah pemilihannya di Langkawi, menandai kekalahan pertamanya dalam pemilihan parlemen sejak 1969. Tepatnya 53 tahun lalu.

        Mahathir dalam wawancara di Reuters, bulan ini mengatakan, ia akan pensiun dari kancah politik jika kalah pemilu. Namun, ia terbuka untuk berbagi pengalaman dengan anak muda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: