Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rhenald Kasali Ragukan PHK Massal GoTo dan Ruangguru karena Alasan Resesi

        Rhenald Kasali Ragukan PHK Massal GoTo dan Ruangguru karena Alasan Resesi Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Topik terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) dari beberapa perusahaan besar ternama di tanah air telah menjadi salah satu yang banyak diperbincangkan di masyarakat. Termasuk kasus PHK dari perusahaan ternama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) yang secara mengejutkan mengumumkan adanya PHK massal bagi karyawannya.

        Diketahui, GoTo telah melakukan PHK terhadap 1.300 orang karyawan atau setara dengan 12% dari jumlah seluruh karyawan perusahaan, sementara Ruangguru tidak memberikan angka pasti dan baru-baru ini telah mengonfirmasi bahwa presentasi karyawan yang di-PHK jumlahnya tidak mencapai 50% dari jumlah seluruh karyawan.

        Memberikan pandangannya terhadap kasus PHK massal di perusahaan-perusahaan besar dan ternama di Indonesia, Rhenald Kasali yang merupakan seorang akademisi sekaligus praktisi bisnis dalam sebuah video berjudul GoTo dan Ruangguru PHK Massal, Kita Jadi Resesi? yang diunggah pada 19 November 2022 di akun YouTube-nya bernama Prof. Rhenald Kasali menyatakan keraguannya bahwa PHK massal yang terjadi adalah akibat dari alasan resesi.

        Baca Juga: Kejar Pertumbuhan GOTO PHK 1.300 Karyawan: Kami harus Ambil Keputusan Sulit

        "Baru saja GoTo mengumumkan 1.300 orang kena PHK, kemudian Ruangguru juga mengumumkan telah terjadi PHK di perusahaannya, dan semuanya sama-sama menyalahkan situasi ekonomi global," tutur Rhenald dalam membuka videonya seperti dikutip pada Senin (21/11/2022).

        Menyatakan keraguannya ia berujar, "benarkah itu terjadi kepada mereka karena situasi ekonomi global yang berdampak buruk pada mereka? Saya kok ragu-ragu ya."

        Melihat potensi bisnis perusahaan-perusahaan tersebut selama masa pandemi, Rhenald menyebut bahwa mereka telah menerima banyak keuntungan selama masa pandemi yang berjalan beberapa waktu karena semua orang menggunakan jasa mereka akibat adanya perubahan perilaku konsumen yang dipaksa menjalankan aktivitasnya secara online.

        "Tapi apakah itu sustain? Yang pertama mungkin bakar duitnya secara berlebihan, kalau bakar duit secara berlebihan, ini yang terjadi: kompetisi di antara mereka," terang Rhenald.

        Ia melanjutkan, "yang kedua, Ruangguru produknya kalau menurut saya ya ini agak kurang sustain, ya bayangkan siapa yang mau kursus dan kemudian berkelanjutan, memanfaatkan Kartu Prakerja pada masa itu, dan kemudian kita lihat kursus-kursus gratis ada di mana-mana. Jadi, ini adalah masalah model bisnis, masalah kecocokan."

        Mengambil kesimpulan dari yang disampaikan oleh Rhenald, kasus PHK massal yang terjadi pada kedua perusahaan tersebut memiliki kemungkinan bahwa PHK terjadi bukan karena alasan resesi, namun karena terlalu banyak membakar uang dan adanya mismanagement yang tidak dapat mengatasi krisis di dalam perusahaan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: