Dikenal Sederhana dan Dermawan, Ternyata Oh Ternyata, Sam Bankman-Fried Hura-Hura Beli Properti Mewah!
Mantan miliarder kripto, Sam Bankman-Fried memperlakukan FTX seperti wilayah kekuasaan pribadi. Ia dan beberapa rekannya menjarah pundi-pundi pertukaran crypto itu dengan membeli real estat senilai USD300 juta (Rp4,7 trilun) di Bahama. Hal tersebut diungkap langsung oleh pengacara perusahaan.
Tim kebangkrutan FTX merinci pengeluaran liar di bawah Bankman-Fried yang berusia 30 tahun itu dalam sidang pengadilan yang diawasi ketat. Salah urus yang merajalela oleh eksekutif puncak itu hingga membuat platform runtuh dengan lebih dari USD1 miliar (Rp15,7 triliun) dana klien hilang.
Melansir New York Post di Jakarta, Rabu (23/11/22) sengacara mengatakan USD300 juta yang dihabiskan untuk real estat sebagian besar digunakan untuk membeli rumah mewah dan properti liburan tepi pantai untuk Bankman-Fried dan eksekutif senior FTX lainnya.
Pembelian tersebut tidak diungkapkan selama berbulan-bulan. Pasalnya, Bankman-Fried yang tampak berantakan, dengan kebiasaan mengenakan celana pendek dan T-shirt, menggambarkan dirinya sebagai dermawan yang sadar sosial untuk Demokrat dan tujuan progresif.
Baca Juga: Bos Binance Sebut Sam Bankman-Fried Pembohong: Dia Telah Melakukan Ini Cukup Lama
"Di bawah pengawasan Bankman-Fried, sejumlah besar uang dihabiskan untuk hal-hal yang tidak terkait dengan bisnis," kata pengacara James Bromley dari firma hukum Sullivan & Cromwell di ruang sidang Delaware.
Pengungkapan di pengadilan Delaware mengikuti laporan Reuters sebelumnya yang mengungkapkan bahwa orang tua Bankman-Fried, profesor hukum Stanford Joseph Bankman dan Barbara Fried, termasuk di antara mereka yang berada di lingkaran FTX yang memperoleh properti mewah di Bahama.
Laporan tersebut mengutip catatan properti yang menunjukkan Bankman dan Fried ikut menandatangani akta untuk sebuah rumah pantai di komunitas eksklusif Old Fort Bay yang terjaga keamanannya. Properti itu diidentifikasi sebagai rumah liburan untuk keluarga.
Ketika dihadapkan dengan catatan itu, juru bicara orang tua Bankman-Fried mengatakan mereka berniat mengembalikan properti itu.
Secara total, laporan tersebut menemukan catatan untuk setidaknya 19 properti dengan nilai total hampir USD121 juta (Rp1,9 triliun).
Satu unit FTX membeli tujuh kondominium tepi pantai dengan harga hampir USD72 juta (Rp1,1 triliun) di kota resor Albany yang mewah di Bahama, komunitas yang sama di mana Bankman-Fried dan komplotan sekamarnya tinggal saat menjalankan FTX dan platform perdagangan cryptocurrency afiliasinya, Alameda Research.
Pengungkapan real estat adalah salah satu detail paling penting yang muncul dari persidangan selama proses kebangkrutan yang kacau. Perwakilan perusahaan berencana untuk menjual bagian dari bisnis yang masih layak.
Pengacara FTX mengatakan platform cryptocurrency telah menderita kerugian substansial pada aset yang tersisa karena serangkaian serangan siber.
Bankman-Fried telah menghadapi pengawasan ketat atas peran pribadinya dalam kejatuhan perusahaan. Bankman-Fried juga tampaknya menyalahkan Alameda atas runtuhnya FTX, terlepas dari kenyataan bahwa ia juga memiliki perusahaan itu dan mantan kekasihnya Caroline Ellison menjabat sebagai CEO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: