Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Niat Jahat Musuh Dipatahkan, Konspirasi untuk Memecah Belah Iran Sukses Digagalkan

        Niat Jahat Musuh Dipatahkan, Konspirasi untuk Memecah Belah Iran Sukses Digagalkan Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Sebuah plot yang berusaha memicu perang saudara di Iran dan menyebabkan disintegrasi telah gagal, kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Rabu (23/11/2022).

        Abdollahian mengatakan pada konferensi pers pada Rabu (23/11/2022) bahwa Teheran telah mengumpulkan dokumen yang membuktikan bahwa musuh Iran ingin memicu 'perang teroris' dengan tujuan akhir memecah belah Iran. Namun, upaya ini digagalkan.

        Baca Juga: Iran Gerah dengan Kelakuan Warga Asing, Bukti Ketegasannya Gak Main-main

        Menteri juga menyarankan bahwa kerusuhan anti-pemerintah baru-baru ini dipicu oleh negara asing. Menurut Abdollahian, negara-negara ini menipu pemuda Iran sambil mempersenjatai "teroris di wilayah tetangga Kurdistan Irak."

        Selain itu, selama delapan minggu terakhir, Iran telah mendeteksi peningkatan besar-besaran campur tangan asing di negara itu, kata menteri itu, menambahkan bahwa 76 "pusat teroris dan anti-Iran" muncul di Wilayah Kurdistan Irak, yang berbatasan dengan Iran.

        Sementara itu, menurut pejabat itu, senjata Amerika dan Israel diselundupkan ke Iran.

        “Teman-teman kita di Irak membuat komitmen untuk menyapu bersih kelompok-kelompok teroris itu dan melucuti senjata mereka dalam rentang waktu tertentu,” katanya, menandakan bahwa serangan Iran terhadap sasaran di Irak akan terus berlanjut selama mereka dianggap sebagai ancaman.

        Selama berbulan-bulan sekarang, Iran telah menyaksikan protes keras yang meletus atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditangkap oleh polisi moralitas Iran karena jilbab yang "tidak pantas" pada bulan September dan meninggal beberapa jam kemudian.

        Sementara pihak berwenang Iran mengklaim bahwa dia meninggal karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, keluarga Amini bersikeras dia dipukuli sampai mati saat dalam tahanan.

        Komentar Abdollahian muncul setelah Presiden Iran Ebrahim Raisi menuduh AS awal bulan ini berusaha membuat Iran tidak stabil dengan mendorong kerusuhan dengan kedok protes yang sah, mengambil satu halaman dari buku pedoman yang digunakan Washington di Libya dan Suriah, dua negara yang terjerumus ke dalam perang saudara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: