Soal Teriakan 'Politik Identitas' yang Jokowi Sampaikan, Orang PSI: Keputusan Kita Ini Akan Menentukan…
Dalam sambutan di acara Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 yang digelar di Solo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya beradu gagasan terkait di Pemilu 2024. Jokowi Juga mengimbau capres dan cawapres untuk menjauhi politisasi agama dan menciptakan siatuasi yang tenang dan damai pada 2024 kelak.
Mengenai sambutan Jokowi ini, Direktur Centre for Youth and Population Research (CYPR) yang juga Loyalis Gajar Pranowo, Dedek Prayudi turut berkomentar. Menurutnya apa yang Jokowi sampaikan adalah pengingat bahwa ada potensi konflik pada pemilu 2024 mengingat bangsa Indonesia ini sangat majemuk.
Karenanya menurut Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut, publik yang harus memilih apakah pemilu ini untuk dirayakan atau jadi ajang dibenturkannya antar sesama rakyat.
“Mau dirayakan atau dibenturkan? Keputusan kita ini akan menentukan apakah pemilu 2024 akan jadi pemilu berkualitas atau destruktif. Saya Dedek Prayudi setuju dan mendukung apa yang jad statement Jokowi,” jelasnya melalui kanal Youtube Cokro TV, dikutip Jumat (25/11/22).
Lebih kanjut, Menurutnya, konteks yang dibicarakan Jokowi juga terkait dengan ketidakpastian situasi global.
“Kita sama-sama tahu bahwa kita sedang menghadapi ketidapastian global,” ungkapnya.
Menurutnya masalah-masalah global seperti pandemi, Perang Rusia-Ukraina dll bisa berpotensi memengaruhi Indonesia.
Terlebih pada 2024 nanti, Indonesia akan melaksanakan pemilu serentak yang diyakini sebagai pemilu yang paling kompleks dalam menentukan pemimpin dan wakil rakyat.
“Saya menilai dengan ketidakpastian Global yang akan membawa kita ke peristiwa tarik menarik kekuatan politik dan ekonomi ditambah besarnya potensi gesekan horizontal antara pendukung kandidat politik menjelang pemilu 2024, keselamatan bangsa ini sedang dalam pertaruhan,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto