Jokowi Punya Dua Capres Jagoan, Cuma yang Suka Main Politisasi Agama yang Tak Sudi Didukung
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dihadapan para relawannya yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno tentang rambut putih dan kerutan diwajah hanyalah pernyataan simbolik saja.
"Saya melihat bukan ditujukan pada satu sosok saja, tetapi hanya simbolik saja," kata Fernando kepada Warta Ekonomi.
Harapan Jokowi yang mendambakan pemimpin yang benar-benar berfikir dan bekerja untuk rakyat adalah hal yang biasa.
"Jadi sebaiknya, jangan terlalu geer sosok yang mirip seperti disebutkan oleh Jokowi," terangnya.
Ia menilai Jokowi hanya memanfaatkan setiap momen ingin menunjukkan bahwa tidak hanya mendorong satu calon saja pada pilpres 2024 yang akan datang.
"Jokowi akan bersikap netral dengan memberiman dukungan terhadap semua pasangan calon presiden kecuali calon yang berpotensi memecah belah bangsa dengan mempolitisasi isu-isu agama," tegasnya.
Hal tersebut dapat dilihat ketika Jokowi selalu bergantian melibatkan sosok yang disebut-sebut berpotensi menjadi capres atau cawapres pada agenda kegiatannya.
"Termasuk pernyataan Jokowi dihadapan kader Partai Persatuan Indonesia (Perindo), yang dimaknai mendukung Prabowo sebagai penerus kepemimpinannya," jelasnya.
Fernando pun meminta agar Jokowi sebaiknya bersikap netral pada pilpres 2024 yang akan datang. "Supaya tidak menimbulkan dendam politik apabila pasangan capres yang didukungnya kalah," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: