Rutin Ketemu Hingga Makan Siang Bersama, Jusuf Kalla Ungkap Kemungkinan Jadi King Maker untuk Anies Baswedan
Wakil Presiden periode 2004-2009 dan 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla (JK) menjelaskan kedekatannya dengan calon presiden (capres) dari partai Nasdem, yaitu Anies Rasyid Baswedan.
JK pun mengakui, ia merupakan orang yang berada di balon pencalonan Anies sebagai gubernur DKI 2017 lalu.
Menurut dia, hubungannya sudah dekat sejak ia menjadi ketua yayasan dan Anies menjabat rektor Universitas Paramadina. Dia juga mengaku, rutin mengajak makan siang dan berdiskusi dengan Anies bersama wakil rektor Paramadina setiap Jumat siang.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Acara Akbar Bukti Jokowi Takut Anies, Begini Tanggapan Relawan Anies
"Semua orang tahu saya yang dulu (mendukungnya). Tapi saya berterima kasih dalam beberapa jam saja, saya telepon itu Gerindra dan PKS langsung dukung tengah malam itu di sini, saya di New York," kata JK kepada Rocky Gerung di RGTV dikutip Republika di Jakarta, Selasa (29/11/2022).
Setelah JK menyarankan Anies sebagai calon gubernur (cagub) dan Sandiaga Salahuddin Uno menerima tawaran calon wakil gubernur (cawagub), keduanya maju diusung Gerindra dan PKS.
Pasangan Anies-Sandi akhirnya mengalahkan pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Menurut JK, kekalahan Ahok itu sampai sekarang belum bisa diterima. Hal itu terbukti dari kemarahan Ahokers kepadanya hingga sampai saat ini.
"Saya kadang-kadang ketawa juga, aneh juga ini keadaan. Sekarang para Ahokers yang waktu itu kalah pemilu sampai sekarang masih marah, ya artinya tidak paham demokrasi, contohnya itu," kata JK.
Mengenai kemungkinan dirinya kembali menjadi king maker bagi Anies di Pilpres 2024, JK mengatakan sebagai orang yang dibesarkan Partai Golkar, ini tidak menutup kemungkinan.
Namun dia juga mengaku, hubungannya dengan Ketum Golkar, Airlangga Hartarto baik-baik saja.
Dia menyebutkan, Airlangga kadang bertandang ke rumahnya untuk konsultasi dan diterima dengan tangan terbuka.
Meski begitu, JK menegaskan, memiliki kriteria pribadi yang didukungnya pada Pemilu 2024.
"Saya terima semua, tapi tentu sebagai pribadi saya punya preferensi, saya punya kriteria dan saya juga mengharapkan kita semua memilih objektivitas berdasarkan kriteria," kata JK.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty