Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Update Gempa Cianjur: Pemerintah Hadirkan Layanan Dukungan Psikososial di Posko Pengungsian

        Update Gempa Cianjur: Pemerintah Hadirkan Layanan Dukungan Psikososial di Posko Pengungsian Kredit Foto: Kemen-PPPA
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, kembali meninjau lokasi bencana alam gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Menteri PPPA beserta jajaran dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) berkunjung dalam rangka memastikan pemenuhan kebutuhan khusus bagi perempuan dan anak, juga kelompok rentan korban gempa bumi Cianjur yang berada di lokasi pengungsian.

        "Melalui kunjungan ketiga ini, kami memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) kepada perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur melalui berbagai macam aktivitas seperti permainan, menyanyi, berdongeng untuk anak-anak korban, juga dialog dengan para perempuan dan kelompok rentan," ujar Menteri PPPA dalam kunjungannya, Selasa (29/11/2022).

        Baca Juga: Viral Kasus Perundungan Anak SD di Kepanjen Malang, Kemen-PPPA Ingatkan Peran Orang Tua dan Guru!

        Menteri PPPA menegaskan, perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi yang berada di lokasi pengungsian memiliki hak-hak yang harus terpenuhi dan terlindungi. Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi serta memenuhi hak-hak perempuan, anak, dan kelompok rentan korban bencana alam gempa bumi Cianjur, Kemen-PPPA bersama kementerian/lembaga pusat dan daerah serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait bekerja sama mendirikan Pos Ramah Perempuan dan Anak di beberapa lokasi pengungsian di Cianjur.

        Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak hadir untuk memberikan dukungan layanan psikososial bagi korban bencana alam gempa bumi yang membutuhkan seperti pendampingan dalam pemulihan dan trauma healing melalui berbagai macam aktivitas positif dan penuh gembira terkhusus anak-anak juga sebagai lokasi aman bagi kelompok rentan untuk menekan kekerasan berbasis gender (KBG) di lokasi pengungsian.

        "Berkaca dari pengalaman, perempuan dan anak merupakan bagian dari kelompok rentan yang kerap mengalami KBG dalam situasi kebencanaan. Tidak sedikit perempuan dan anak menjadi korban KBG di lokasi pengungsian kebencanaan sehingga keberadaan Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya KBG di lokasi kebencanaan dapat tertangani dengan cepat dan sesuai," tutur Menteri PPPA.

        Kolaborasi dan sinergi antara Kemen-PPPA dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Cianjur, United Nations Population Funds (UNFPA) Indonesia, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil merampungkan data terpilah perempuan dan anak yang dapat diakses oleh setiap individu.

        "Data terpilah perempuan dan anak inilah yang akan menjadi rujukan kami di Kemen-PPPA dalam intervensi yang lebih tepat serta mengupayakan berdirinya Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak di lokasi-lokasi yang sekiranya sangat membutuhkan. Kami juga akan melakukan rapat koordinasi lintas relawan yang terjun di Cianjur ini untuk memastikan bahwa setiap lokasi pengungsian tersedia layanan dukungan psikososial bagi perempuan dan anak," jelas Menteri PPPA.

        Menteri PPPA bersama kementerian/lembaga pusat dan daerah serta LSM terkait pun duduk bersama dalam rangka koordinasi lintas relawan untuk menyatukan tujuan bersama, yaitu perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak korban bencana alam gempa bumi Cianjur.

        Baca Juga: Siap Menyambut Hari Ibu, KemenPPPA Luncurkan Pedoman Transformasi Digital Perempuan

        Menteri PPPA juga mengapresiasi seluruh pihak terkait yang terjun langsung untuk membantu korban bencana alam gempa bumi yang secara aktif memastikan penanganan korban khususnya perempuan dan anak, dimulai dari makanan, kesehatan, hingga kebutuhan personal sudah tertangani dengan sangat baik.

        "Berdasarkan data terpilah yang sudah terkumpul, dari 16 (enam belas) kecamatan yang terdampak bencana alam gempa bumi, ada 5 (lima) kecamatan yang harus menjadi prioritas dan perhatian khusus kita bersama, yakni Kecamatan Cianjur, Kecamatan Cugenang, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Pacet, dan Kecamatan Warung Kondang. Di 5 (lima) Kecamatan tersebut, kami akan terus mengupayakan hadirnya Pos Ramah Perempuan dan Peduli Anak sebagai upaya perlindungan dan pemenuhan hak perempuan dan anak pada situasi kebencanaan," kata Menteri PPPA.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: