Endorse Prabowo Hingga Ganjar Pranowo, Jokowi Dinilai Lupa Tupoksi: Janganlah Naikkan Tensi Politik
Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga menyoroti sikap dari Joko Widodo alias Jokowi jelang akhir masa jabatannya.
Dirinya keheranan dengan manuver kepala negara tersebut yang sibuk memberikan sinyal dukungan untuk sejumlah tokoh politik.
Baca Juga: Sadar Gak Bisa Menguasai PDIP, Jokowi Dinilai Siap Melawan Megawati: Demi Mimpi Pribadinya...
Menurutnya hal ini tak elok bahkan sudah keluar dari tugas dan fungsi dari seseorang yang memegang jabatan sebagai presiden.
"Hal itu tentu kurang baik, karena bukan fungsi dan tugas presiden," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Rabu (30/11).
Dirinya melanjutkan, presiden idealnya secara terbuka tidak berpihak kepada salah satu bakal capres.
"Untuk itu, Jokowi perlu belajar kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menyikapi capres," ungkapnya.
Baca Juga: Gibran Disiapkan Jadi Next Anies Baswedan, Manuver Jokowi Dibongkar Habis: Demi Dinasti Politik...
Pasalnya, berkaca pada Pilpres 2014, SBY tidak memihak kepada pasangan capres.
"SBY terlihat memperlakukan pasangan capres sama," lanjutnya.
Baca Juga: Cuma Kodein Ganjar Pranowo dan Prabowo, Jokowi Dinilai Gak Mau Dukung Capres Sering Politisasi Agama
Akademisi Universitas Esa Unggul itu menyebut sosok negarawan SBY terlihat jelas, sehingga netralitas presiden mendapat pujian dari berbagai pihak.
Baca Juga: Habis Ganjar Pranowo Terbitlah Sinyal Buat Prabowo, Misi Jokowi Terbaca Jelas: Dia Mau Jualan...
"Hal itu tentunya dapat meningkatkan tensi politik. Padahal, tugas presiden salah satunya untuk menyejukan situasi politik," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar