Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab angkat bicara soal pernyataan yang disampaikan oleh mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Ustadz Bachtiar Nasir yang menyebut kalau ada cuan dalam tiap aksi demo.
Habib Rizieq tidak terlalu reaktif menanggapi pernyataan Bachtiar Nasir tersebut, ia menilai pernyataan tersebut bisa menjadi cambuk agar terhindar dari pelaku penjual aksi 212.
"Apa yang disampaikan Ustadz Bachtiar Nasir itu mestinya kita jadikan cambuk, kita jadikan motivasi buat kita untuk menjaga kepanitiaan, jangan sampai ada oknum-oknum seperti yang beliau sampaikan tersebut ada di dalam kepanitiaan," kata Habib Rizieq dalam pemaparannya.
Habib Rizieq menilai jangankan di Aksi 212, dalam setiap aksi pasti ada oknum yang ingin memanfaatkan dan menunggangi aksi untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Saya husnudzhon yang dimaksud oknum. Selalu ada oknum di setiap gerakan. Ada nggak oknum yang ingin menunggangi suatu aksi, selalu ada. Ada nggak oknum yang mencari keuntungan materi dari suatu acara, itu selalu ada,” tegasnya.
Habib Rizieq pun mewanti-wanti agar Panitia Reuni 212 jangan lengah kepada oknum yang mau memanfaatkan Aksi mulia itu, apalagi momennya saat ini jelang Pilpres. Ia pun akhirnya ngomong soal Pilpres, tapi bukan konteks dukungan terhadap capres tertentu.
"Kita menjaga jangan sampai 212 diperjualbelikan, sekarang ini ngga boleh ngumpul sedikit bisa dijual, apalagi mau Pilpres, ngumpul 10 orang aja bisa dijual, apalagi ngumpul jutaan orang," tegasnya.
Sebelumnya, Mantan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Ustadz Bachtiar Nasir menyayangkan adanya aksi 'dikit-dikit demo' dan menganggap cara ini adalah cara lama.
Tak dijelaskan pasti, apakah konteks pernyataannya dikaitkan dengan rencana Reuni Persaudaraan Aksi 212 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang.
Bachtiar Nasir curiga kalau orang yang 'dikit-dikit demo' berarti ia sudah punya penghasilan dari menggerakan demo.
"Saya kenapa gak mau terlibat terlalu banyak, dikit-dikit demo-dikit dikit demo, saya melihat kalau orang mau demo terus berati sudah ada penghasilan tuh di situ. kalau orang sudah sering mengerjakan sesuatu dan lama hanya di situ mainnya berati dia punya penghasilan disitu," kata Bachtiar.
Bachtiar Nasir mengaku prihatin dengan peserta demo yang mau saja diperalat dan digerakan hanya untuk memenuhi permintaan penggerak aksi.
"Sesekali oke lah untuk sesuatu yang besar, tapi kalau dikit-dikit demo-dikit dikit demo, berarti ada penghasilan ini di sini. Kasian dong yang gak punya penghasilan dari situ diajak demo mulu, dan harus kebenaran yang harus kita angkat dan ke depan kita berpikir cerdas, ini bukan 2016 bro. Di WA ngamuk-ngamuknya masih cara 2016, jangan gampang lah kita dipengaruhi," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat