Wakil Presiden (Wapres) RI, Maruf Amin, mengatakan bahwa pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi dan wisata dalam pemberdayaan umat. Dalam hal ini, umat harus mampu berkontribusi untuk kemajuan perekonomian serta melaksanakan perintah Allah SWT.
"Pesantren pusat pemberdayaan ekonomi wisata dalam kemandirian umat, tidak jadi pemberat tapi berkontribusi dan melaksanakan perintah Allah," kara Wapres dalam sambutanya saat mengahadiri pembukaan muktamar As'adiyah ke XV tahun 2022, Wajo, Selawesi Selatan, Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga: Lakukan Tawaf Lima Hari di Tanah Papua, Wapres Maruf Amin Sampaikan 7 Poin Ini
Wapres pun mengutip sebuah ayat yang diartikan, dia menjadikan kamu dari bumi untuk memakmurkan bumi. Karena itu, lanjut Wapres, Allah memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk memakmurkan bumi.
Karenanya, untuk memakmurkan bumi perlu adanya kegiatan perekonomian yang membawa keberkahan untuk kemaslahatan umat.
"Perlu adanya kegiatan perekonomian, pertanian, perindustrian, pertambangan, perikanan dan masih banyak lagi. Semua dikembangkan dalam rangka perintah agama untuk memakmurkan semuanya," ucapnya.
Wapres menekankan, dalam pemberdayaan ekonomi pesantren juga harus membekali ilmu dan pengatahuan sebagai kunci. Hla ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktifitas baik untuk sumber daya manusia, teknologi, dan ilmu pengatahuan.
"Saya minta seluruh sleuruh gubernur pesantren di Selawesi Selatan digerakan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Wapres juga mendorong pesantren untuk melakukan gerakan one pesantren one product. "Tidak hanya satu produk, tapi menciptakan banyak produk yang mengacu pada muamalah dan bersyariah," kata Wapres.
Selain itu, Wapres juga menekankan pesantren untuk menggerakan ekonomi syariah. Karenanya tahun 2024 Indonesia ditargetkan dapat menjadi produsen produk halal.
"Karena itu percepat proses sertifikasi halal kita," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: