Private Jet Seperti yang Didapat Anies Ternyata Bukan Hal Baru, Waketum NasDem: 2014 Kami Juga Fasilitasi Pak Jokowi
Momen saat Anies Baswedan bersafari politik menggunakan private jet terus menjadi bahan perbincangan hingga menuai hujatan dari banyak pihak. Usai video itu viral, Wakil Ketua Umum (Waketum) NasDem angkat suara.
Ia menyebut penggunaan privat jet oleh calon presiden (capres) yang diusung partainya bukan sekadar gaya-gayaan, melainkan untuk mengefisienkan waktu.
Sebelumnya, video saat Anies turun dari pesawat jet di Sumatera Barat pertama kali diunggah pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, lewat akun Twitter @datuakrajoangek. Dalam video itu, Anies terlihat tampil dengan kemeja lengan panjang yang dibalut rompi warna biru. Ia turun dari pesawat jet jenis embraer bercorak biru dongker. Di belakang Anies, sejumlah petinggi NasDem mengikuti, salah satunya Ahmad Ali.
Ahmad Ali menjelaskan, sebelum ke Padang, Sumatera Barat, Anies melaksanakan safari politik di Aceh. Dari Aceh, Anies harus lanjut ke Padang karena masyarakat sudah menanti.
"Di jam-jam itu, tidak ada layanan pesawat komersil, sementara masyarakat sudah menanti," terang Ahmad Ali, kemarin.
Pesawat komersil saat itu, lanjutnya, hanya menyediakan penerbangan yang membuat Anies harus kembali ke Jakarta dulu, baru ke Padang.
Karena itu, kata dia, NasDem memfasilitasi Anies dengan menyewa pesawat jet pribadi untuk terbang langsung dari Aceh ke Padang. "Supaya efisien," jelasnya.
Dia menyebut, ini sudah menjadi konsekuensi NasDem dengan mencapreskan Anies.
"Ini bukan hal baru. Ketika 2014 juga kami fasilitasi Pak Jokowi. Karena ini tanggung jawab kami dalam pencalonan. Ketika seseorang dicalonkan, maka ada konsekuensi yang harus dipikul di situ," kata Ahmad Ali.
Ahmad Ali kembali menekankan pesawat jet itu merupakan sewaan. Dia memastikan, Anies tidak punya jet pribadi.
Menurut dia, hal ini mestinya tak perlu diperdebatkan. Soalnya, Anies tak menggunakan APBN. Namun, dia paham, penjelasan apapun tak akan memuaskan bagi orang-orang yang menyukai Anies.
"Mau dijelaskan apa pun, ya namanya orang nggak suka, nggak suka aja kan. NasDem melihat itu sebagai sesuatu hal yang biasa," ucapnya.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyampaikan hal serupa. Kata dia, bukan kali ini saja NasDem memperlakukan capresnya dengan totalitas. Saat kampanye Jokowi di 2019 pun, begitu. Bahkan, NasDem mengecat khusus pesawat jet pribadi dengan tulisan Jokowi for Indonesia.
"Ini bukan hal yang baru. Ini bukti Pak Surya Paloh totalitas dalam perjuangannya," kata Willy, saat dikontak Rakyat Merdeka, kemarin.
Menurut anggota Komisi XI DPR ini, tujuan menumpang pesawat jet pribadi ini untuk mobilitas, bukan soal kemewahan. Bagi NasDem, keperluan mobilitas ini tak harus seperti pepatah Jawa yaitu sugeh macak kere alias kaya tapi pura-pura miskin.
"Ini kan presiden dengan 17 ribu pulau dengan penduduk 270 juta. Tentu pride itu penting," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas