Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investasi Berkelanjutan Ala East Ventures

        Investasi Berkelanjutan Ala East Ventures Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akses dan fasilitas pendanaan telah menjadi hal yang penting dalam pertumbuhan bisnis di berbagai sektor. Terkait dengan hal ini, Melisa Irene selaku Partners di East Ventures, salah satu ventura capital di kawasan Asia Tenggara memberikan pandangannya pada peran ventura capital dalam pertumbuhan bisnis yang dilakukan melalui investasi.

        "Visi dan misi EV yaitu bringing success to tech startups and sustainable impact to digital ecosystem in South East Asia. Jadi tujuannya adalah kita percaya yang namanya [ventura] capital itu [merupakan] syarat untuk akselerasi pertumbuhan dan kesuksesan startup," tutur Melisa dalam acara East Ventures' Open Book yang dilakukan pada Selasa, 5 Desember 2022.

        Sebagai salah satu ventura capital di Asia Tenggara yang berbasis di Indonesia dengan fokus di sektor agnostik, East Ventures sejak didirikan pada tahun 2009 lalu kini telah memiliki portofolio dengan sejumlah lebih dari 250 perusahaan telah didanai, dengan 450 lebih founder dan 30 lebih exits.

        Baca Juga: East Ventures Berikan Pandangan Optimis untuk Ekonomi Digital Indonesia pada 2023

        Sejauh prestasi dan kontribusinya dalam mendukung bisnis pada industri sektor agnostik, David F Audy selaku Operating Partners di East Ventures mengungkapkan bahwa cara beroperasi East Ventures tidak hanya berperan sebagai pemodal, melainkan juga memberikan dukungan lain untuk mendorong founder bersama-sama mencapai tujuan bisnisnya.

        "Kami bantu untuk supaya mereka (founders) bisa mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Jadi salah satu perbedaan East Ventures sama venture capital lain itu adalah kita di sini bukan hanya provide capital, tapi kita juga bantu para founder dan startup-startup menjadi lebih berprestasi untuk supaya gimana bisnis mereka bisa lebih berkembang," ujar David.

        Hal ini pun selaras dengan penjelasan Melisa terkait dengan target capaian dari East Ventures. Secara angka, Melisa mengungkapkan bahwa sejak awal East Ventures tidaklah beroperasi berdasarkan target, melainkan lebih ke arah melihat potensi pada para entrepreneur yang menurut East Ventures sesuai dengan kriteria, maka East Ventures akan memberikan dukungan, baik dari sisi pendanaan dan lainnya.

        "Dari sektor, kita memang selalu sektor agnostik, tapi gimana sih cara kita mungkin melihat sektor [untuk dimasuki investasi]? Sektor itu sebenarnya kita melihat founders itu kan berinovasi, dia yang lebih relevan dan lebih dekat ke dalam masalah, jadi dalam prosesnya dia yang mengajukan solusi," lanjut Melisa.

        Melisa menjelaskan bahwa meski secara historis East Ventures lebih banyak melakukan investasi di bidang seperti e-commerce, iptek, startup, logistik, dan supply chain, namun tidak menutup kemungkinan East Ventures masuk ke sektor lain, apalagi dengan adanya kemunculan founders baru di berbagai bidang inovasi, misalnya seperti agritech.

        "Sektor-sektor baru apa sih yang kemudian kita mulai masuk? Dan ada beberapa juga yang related to sustainability yang kita invest lebih lanjut lagi dan juga kita melihat pada mungkin penetrasi pasarnya sudah lebih mendekati. Kalau sektor itu bagaimana sih kita melihatnya, sebeneranya tergantung juga bagaimana market dan founder itu develop juga."

        Pasar dan founder dapat menjadi bagian dari parameter yang bisa dimasukkan dalam pertimbangan investasi. Di mana saat ini, banyak muncul pula founder baru dari latar belakang dan ketertarikan yang berbeda, apalagi di sektor B2C seperti e-commerce yang kini telah melakukan berbagai strategi dan inovasi baru kaitannya dalam menjangkau konsumen secara luas dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Oleh karenanya, funding bagi perusahaan memiliki peran ke arah efisiensi bagaimana perusahaan pada akhirnya dapat menghasilkan output dari dorongan yang telah diberikan.

        "Kita sebagai ventura capital itu menurut pada investor ya. Kita selalu percaya bahwa yang menjalankan perusahaan itu adalah manajemen dan founder. Kita sebagai ventura capital adalah support in role ya. Namun meskipun mengikuti pada yang me-manage, kita juga harus tetap support dari sisi manajemen untuk memutuskan apa yang terbaik untuk perusahaan, jadi kita bisa membantu memberikan view yang akhirnya akan diputuskan oleh founder," tambah Roderick Purwana selaku Managing Partner di East Ventures.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: