Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kader Gerindra Geregetan Lihat Tingkah Anies ke Prabowo: Kami Berdarah-darah Membesarkan Mas Anies, Ternyata...

        Kader Gerindra Geregetan Lihat Tingkah Anies ke Prabowo: Kami Berdarah-darah Membesarkan Mas Anies, Ternyata... Kredit Foto: Twitter/Prabowo Subianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Gerindra yang juga merupakan Ketua DPD Sumatera Barat, Andre Rosiade, mengaku geregetan dengan tingkah calon presiden (capres) Partai NasDem, Anies Baswedan. Meski demikian, ia masih mengingat pesan sang ketua, Prabowo Subianto, yang melarang untuk mencaci maki.

        "Pak Prabowo selalu menyampaikan kepada kami, kader Partai Gerindra, tidak boleh kita mencaci, memaki," ucap Andre, dalam acara yang bertajuk Pilpres 2024: Mungkinkah Anies Terganjal?' Selasa (6/12/2022) malam.

        Menurutnya, Prabowo selalu mewanti-wanti kadernya untuk berpolitik dengan riang dan gembira, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024. Yang ada, mantan Danjen Kopassus itu berharap agar kadernya mendorong semua calon yang maju beradu program atau gagasan. Bukan caci-maki.

        Baca Juga: Kader PAN Terang-terangan Dukung Anies Saat Zulhas Bersuara Buat Ganjar, Pengamat: Bentuk Kekecewaan pada Pengurus Pusat

        "Kita tidak usah mencaci memaki, atau mengungkit-ungkit. Itu perintah Pak Prabowo," ingatnya.

        Ia tidak dapat menampik, jika kader Gerindra banyak yang geregetan. Karena ketika Pilkada DKI Jakarta, mereka telah berjuang habis-habisan untuk memenangkan Anies. Namun, sekarang sudah lain ceritanya.

        "Karena saya melihat Pak Prabowo mendukung dan memodali Mas Anies dan kami semua kader Gerindra patungan rame-rame, dan mohon maaf ya, ini kami ya yang di bawah. Ternyata Mas Anies pun maju (di Pilpres). Itu hak beliau, kami hormati, tapi mbok ya etika, ngomong ke Pak Prabowo," sentil Andre.

        Ia melihat, Prabowo sangat berjiwa besar. Khususnya setelah mengetahui sikap Anies bersedia dicapreskan oleh NasDem tanpa ngomong dulu ke Prabowo, selaku sosok yang berjasa besar membesarkan karir politiknya.

        "Itulah kebesaran jiwa Pak Prabowo. Tidak boleh kita mengungkit-ungkit itu," imbuhnya.

        Kini, Anies sedang mesra-mesranya dengan NasDem. Dia sedang sibuk-sibuknya dengan partai yang dikomandoi Surya Paloh itu bersafari ke daerah-daerah.

        Baca Juga: Kenang Kader Gerindra yang Patungan demi Modali Anies Menangi Pilkada, Anak Buah Prabowo Sesalkan Sikap Anies: Mbok Ya Etikanya Ngomong

        Andre merasa, hal ini sangat mengecewakan. "Ini rasa yang dirasakan kader Gerindra, yang berkeringat, berdarah-darah, membesarkan Mas Anies. Ternyata Mas Anies menelikung ketua umum kami," akunya.

        Relawan Anies dari Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) Syarief Hidayatullah tidak sependapat jika jagoanya itu disebut menelikung Prabowo. Ia meyakini, Anies bukan tipikal yang dituduhkan. Kata dia, Anies punya sopan-santun, tahu adab kulo nuwun selaku sesama orang Jawa.

        Syarief menyebut, hubungan Anies dengan Prabowo sangat dekat. Sudah seperti anak dan bapak.

        "Antara Pak Anies dan Pak Prabowo saya yakin sudah melakukan pembicaraan. Beliau (Andre, red) saja yang belum tahu. Hubungan anak sama bapak kan ibarat kata tetap terus berlanjut. Sama Pak Jokowi aja, Pak Anies menghadap kok, pamit ketika masa jabatan sebagai gubernur selesai," kata Syarief, ketika dikonfirmasi tadi malam.

        Dia pun memastikan, Anies tidak pernah menelikung Prabowo. "Nggak ada itu tikung-menikung. Itu bukan tipe Anies. Hanya ada orang nggak suka saja ngomong begitu," sambungnya.

        Baca Juga: Heran Pihaknya dan Anies Dilaporkan ke Bawaslu, NasDem: Kebetulan Pak Anies Salat Lalu Masyarakat Datang, Apa yang Salah?

        Jika bicara tikung-menikung, ia mengingatkan bagaimana Jokowi yang juga pernah didukung Prabowo ketika maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga pada akhirnya menjadi rival di 2 Pilpres sekaligus. Yakni Pilpres 2014 dan 2019.

        "Jokowi saja seperti apa? Sudah dibesarkan dan diangkat Prabowo, sekarang Prabowo yang kalah di Pilpres malah jadi menterinya, no problem kok. Kalau you bicara tikung-menelikung, flash back Prabowo-Jokowi," ucapnya.

        Ia meyakini, Prabowo berjiwa ksatria dan paham bagaimana dinamisnya politik. Syarief pun mengaku sepakat dengan wacana memasangkan Anies dengan Prabowo di Pilpres 2024.

        "Kalau Prabowo bersedia jadi wakil Anies, no problem. Toh Jokowi juga sempat dipasang-pasangkan juga sebagai wakilnya Prabowo kan," tandasnya.

        Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, menilai kekecewaan Gerindra itu sudah terlambat. Menurutnya, kesalahan bukan di Anies, tapi di Gerindra sendiri.

        "Itu kesalahan parpol, kesalahan Gerindra. Kenapa mengusung Anies saat itu (Pilgub DKI)? Kenapa nggak mendukung kader sendiri? Jadi harus siap sakit hati jika yang dibesarkan menjadi lebih besar dari yang membesarkan," kata Adi, tadi malam.

        Menurutnya, Anies bukan kader parpol. Anies bebas merapat ke parpol mana pun yang mendukungnya. Tak bisa dihalangi.

        "Kalau kader bisa dipecat, atau diberhentikan secara tidak hormat. Anies bukan kader, dia bisa berkilah waktu diusung juga bukan atas permintaannya, tapi permintaan Prabowo," terangnya.

        Baca Juga: Pendukung Jokowi Sangat Berharap Prabowo Subianto Berpasangan dengan Sosok Ini, Siapa?

        Fenomena ini, nilainya, bagus menjadi pelajaran penting bagi semua partai politik. Agar tidak memberikan tiket kepada orang yang tidak jelas komitmen politiknya.

        "Partai seringkali silau kepada orang yang punya pesona politik, tapi tidak siap ditinggalkan. Ini berlaku bagi siapapun, bagi NasDem juga begitu. Dia makhluk bebas, tidak bisa diintervensi," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: