Julukan Agent of Change di industri kopi bukanlah sebuah omong kosong belaka bagi Mikael Jasin, pemilik perusahaan eksportir kopi asal Indonesia, CATUR Coffee Company. Dalam acara yang bertajuk CATUR Collection 22/23 Event, ia menunjukkan komitmennya dalam memajukan industri kopi di Indonesia. Acara yang berlangsung di CGV f(X) Sudirman, Jakarta pada Sabtu (10/12) ini membahas produk CATUR yang akan diluncurkan pada 2023 serta berbagai capaian yang telah dilakukan sepanjang 2022.
Berdiri sejak 2021, berbagai prestasi telah diukir oleh perusahaan ini. Pertama, kemitraan antara CATUR Coffee Company dengan Daterra dari Brasil, Janson Estate dari Panama, serta Henry & Sons dari Filipina. Ketiganya merupakan prosesor kopi terkemuka di dunia. Terjalinnya kerja sama dengan tiga prosesor tersebut menjadi pencapaian yang paling membanggakan bagi perusahaan. Sebab, kopi yang dihasilkan oleh perusahaan ini akan menjadi beragam dan memiliki kualitas tinggi.
Baca Juga: Gokil, Jago Coffee Turun Tangan Bawa Kopi Indonesia Dikenal Pegolf Dunia!
Mikael Jasin, CEO dan Co-founder CATUR Coffee Company, menyampaikan bahwa ketiga prosesor tersebut tertarik akan brand image yang dibangun oleh CATUR Coffee Company.
"Saya pribadi berteman baik dengan ketiga prosesor tersebut dan sering berkunjung ke sana untuk belajar lebih banyak mengenai kopi sekaligus mengenalkan CATUR. Mereka pun tertarik dan menawarkan kerja sama untuk mengolah kopi yang kemudian bisa kami (CATUR Coffee Company) pasarkan," ungkap pria yang akrab disapa Miki.
Kedua, dari hasil kerja sama tersebut tentulah meningkatkan jumlah kuantitas biji kopi yang diproduksi oleh CATUR Coffee Company. Berkat kemitraan yang terjalin, perusahaan ini dapat menghasilkan kurang lebih 84,7 ton.
Pria yang pernah meraih peringkat empat World Barista Championship di 2019 ini sadar betul akan kualitas biji kopi Indonesia di mata dunia. Meningkatnya jumlah kuantitas produksi biji kopi dari perusahaan miliknya ini ia manfaatkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Terbukti, terdapat tiga negara representatif yang memasarkan produk dari CATUR Coffee Company. Negara tersebut ialah Belanda, Australia, dan Kanada. Hal ini pun membawa CATUR Coffee Company pada capaiannya yang ketiga.
Namun, Miki tak langsung berpuas diri karena ia masih memiliki mimpi besar untuk membidik pasar di Asia Timur. "Setelah Eropa dan Amerika, mudah-mudahan di tahun depan, CATUR Coffee Company juga akan hadir di Korea Selatan dan Jepang," ujar Miki.
Di balik sejumlah kesuksesan yang dicapai oleh CATUR Coffee Company di bidang industri kopi, perusahaan ini tak lupa untuk memerhatikan soal isu kesehatan alam dan lingkungan. Naomi Marcella, Sustainability Officer CATUR Coffee Company, memaparkan hal-hal yang menjadi perhatian dari CATUR Coffee Company pada segi transparansi dan lingkungan berkelanjutan.
"Kami sadar akan isu lingkungan yang terjadi sekarang ini, terutama soal pemanasan global akibat karbondioksida yang dihasilkan dari mesin hingga transportasi. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Bumiterra untuk melakukan carbon removal seluruh karbon yang kami hasilkan," jelas Naomi.
Naomi mengungkapkan bahwa dari hasil kerja sama dengan perusahaan yang mengelola carbon offsetting di Indonesia tersebut, CATUR Coffee Company berhasil melakukan carbon removal sebesar 328 ton melalui penanaman pohon di Kalimantan Barat. Ia berharap di tahun depan, CATUR Coffee Company dapat mencapai nol karbon.
Baca Juga: Lewat Sinergi Bersama, Wapres Ma'ruf Amin Yakin Kopi Papua Bisa Mendunia
"Dimulai dari September 2022 kami melakukan carbon removal. Harapannya, di 2023 nanti, nol emisi karbon yang kami (CATUR Coffee Company) targetkan dapat tercapai," lanjut Naomi.
CATUR Collection 22/23
CATUR Collection 22/23 menjadi koleksi biji kopi terbaru dari CATUR Coffee Company. Koleksi yang dihadirkan dalam edisi ini memiliki empat profil yang sama dari koleksi sebelumnya ialah Bumi yang memiliki cita rasa cokelat dan rempah-rempah yang manis; Senja dengan rasa kopi yang pekat; Kamala dengan profil rasa buah dan biji kakao; serta yang terakhir Pucuk dengan sensasi rasa teh dengan asam sitrat lembut.
Namun, yang membedakan ialah biji kopi ini diperoleh dari beberapa prosesor kopi yang berasal dari penjuru Indonesia. Adapun para prosesor tersebut ialah Karana Global dari Bali, Sunny Coffee dari Jawa Barat, Java Halu Coffee dan Bright Java dari Jawa Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: