Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sibuk Ngurusin 'Setan dan Iblis' Terkait Bupati Meranti, Ekonom Sayangkan Respons Kemenkeu: Tidak Mencerminkan Empati!

        Sibuk Ngurusin 'Setan dan Iblis' Terkait Bupati Meranti, Ekonom Sayangkan Respons Kemenkeu: Tidak Mencerminkan Empati! Kredit Foto: Instagram/Yustinus Prastowo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Publik dihebohkan dengan video yang menampilkan keberanian Bupati Meranti Muhammad Adil yang tanpa rem mengkritik Kementerian Keuangan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) minyak di wilayah yang dipimpinnya. Tak tanggung-tanggung, Adil bahkan menyinggung angkat senjata, memisahkan diri dari Indonesia, ‘Kesetanan dan iblis’, sampai eneg lihat orang kemenkeu.

        Mengenai hal ini, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyayangkan sikap Kemenkeu yang disampaikan lewat Staf Khusus Yustinus Prastowo.

        “Sungguh sangat disayangkan respon dari Kemenkeu tidak mencerminkan empati sebagai negarawan dan tidak menyentuh substansi yang menjadi sumber keresahan Muhammad Adil,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (12/12/22).

        Menurut Achmad, respons yang ditunjukkan oleh Kemenkeu tak menyentuh persoalan utama yang dikeluhkan Adil yakni jadi wilayah penghasil minyak termiskin.

        Baca Juga: Jika Jadi Presiden, Proyek IKN Jokowi Bakal Diberangus? Jawabannya Sungguh Mengejutkan! Anies Baswedan: Kita Ingin Agar…

        Kemenkeu menurut Achmad justru sibuk menyoroti soal “Kesetanan dan Iblis”.

        “Meranti adalah Daerah termiskin padahal penghasil minyak mentah. Yang dipersoalkan adalah kekesalan Bupati Meranti yang bertanya bahwa pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diisi iblis atau setan,” jelasnya.

        Sebelumnya, Adil dengan penuh keberanian di hadapan Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengeluarkan uneg-unegnya tentang tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang ia anggap tak adil didapatkan oleh masyarakatnya.

        "Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 US$ dollar/barel," kata Adil dalam video yang tersebar.

        "Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," tambahnya.

        Baca Juga: Kecurigaan Gatot Nurmantyo Nggak Main-main Soal Jokowi Tiga Periode: Ada Orang Dekat Presiden yang Jadi Pengkhianat!

        “Apa perlu Meranti angkat senjata," tanya sebagaimana dalam video yang tersebar.

        “Jika tidak bisa juga, kita ketemu di mahkamah. Izin pak, saya eneg menghadap bapak ini, saya lebih baik keluar," pungkasnya.

        Merespons hal tersebut, Stafsus Menkeu Sri Mulyani Indrawati, yaitu Yustinus Prastowo merasa keberatan dengan apa yang disampaikan Adil seta mendesak permohonan maaf.

        "Kementerian Keuangan juga telah mengalokasikan pada 2022, transfer ke daerah dana desa Rp 872 miliar atau 75 persen APBD Meranti atau empat kali lipat PAD Meranti sebesar Rp 222 miliar. Untuk itu, kepada saudara M Adil agar meminta maaf secara terbuka dan melakukan klarifikasiagar tidak terjadi penyesatan publik secara lebih luas, terima kasih," kata Yustinus dalam video klarifikasinya yang diunggah di akun twitter pribadinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: