Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tekan Harga Pangan, Pemprov DKI Alokasikan Makanan ke Kelompok Tertentu

        Tekan Harga Pangan, Pemprov DKI Alokasikan Makanan ke Kelompok Tertentu Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berkomitmen mengendalikan harga dan ketersediaan stok pangan menjelang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru).

        “Kami menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menjaga kestabilan harga pangan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati, di Jakarta, Minggu (11/12). 

        Langkah-langkah tersebut, antara lain menyediakan dan mendistribusikan bahan pangan untuk kelompok masyarakat tertentu. Yang dimaksud adalah penerima Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Penyandang Disabilitas dengan target sebanyak 1,1 juta orang. 

        Dalam program ini, masyarakat cukup menyiapkan uang sebesar Rp126.000 untuk membeli paket beras 5 kg, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, telur 1 tray, susu 24 kotak dan ikan kembung 1 kg. Suharini juga mengadakan bazar pangan keliling di kantor wali kota/bupati administrasi, kecamatan, kelurahan, dan rumah susun (rusun).

        Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket sehingga harga menjadi lebih ekonomis. Ini bisa didapat di gerai pangan Pasar Jaya. Ada pula pendistribusian beras medium Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga kepada pedagang seharga 8.900 ribu/kg.

        “Kenaikan harga cabai tidak hanya disebabkan naiknya permintaan, tetapi juga peningkatan biaya produksi. Kondisi musim hujan meningkatkan biaya ongkos petik cabai dan pemeliharaan hama penyakit,” tuturnya.

        Menurut Suharini, tantangan DKI Jakarta adalah keterbatasan lahan produksi pangan. Untuk menghadapi itu, Pemprov DKI Jakarta mengembangkan pertanian berbasis ruang seperti rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan, gang perkampungan, dan sekolah, kemudian ruang gedung, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lahan laut. 

        Sampai dengan 6 Desember, telah dilakukan penyaluran bibit tanaman produktif sebanyak 3.100.940, termasuk bibit cabai. Masyarakat Jakarta dapat mengajukan permohonan bibit tanaman secara pribadi maupun kelompok melalui openstreetmap.id/dkpkp atau mendatangi 14 lokasi kebun bibit dan Balai Penyuluh Pertanian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: