Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jubir Menkeu Minta Bupati Meranti Minta Maaf Buntut Sebutan 'Iblis', Orang Demokrat Nggak Terima: Anda Tidak Ada Hak!

        Jubir Menkeu Minta Bupati Meranti Minta Maaf Buntut Sebutan 'Iblis', Orang Demokrat Nggak Terima: Anda Tidak Ada Hak! Kredit Foto: ANTARA FOTO
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Mustaqim Lubis menyemprot Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo. Hal ini bermula dari viralnya video yang berisi kritikan dari Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil.

        Terakhir, Hasbil menyemprot Prastowo dan menyebut tak ada hak Prastowo meminta Bupati Meranti meminta maaf.

        Baca Juga: Sampai Ancam Angkat Senjata, Ekonom: Bisa Jadi Apa yang Dirasakan Bupati Meranti Dialami oleh Kepala Daerah Lain!

        "Pak @prastow untuk yang terakhir kalinya saya respon terkait ini, berdasarkan keputusan ini, anda hanya ditunjuk sebagai jubir Kemenkeu. Menjadi jelas bahwa tidak ada hak anda meminta Bupati Meranti minta maaf. Tugas anda hanya memberikan klarifikasi terhadap pernyataan Bupati tersebut," ucapnya, dalam unggahannya, Senin, (12/12/2022).

        Dia meminta agar Prastowo tak membodohi publik dengan pembelaan diberi penugasan oleh Menkeu.

        "Enggak akan mungkin ada penugasan ke anda meminta Bupati Meranti minta maaf. Anda itu cuma Stafsus. Kalau pun ada penugasan, itu artinya yg memberikan tugas ke anda yg salah dalam ber birokrasi. it doesn't suit me!," tutur Hasbil.

        Baca Juga: Soroti Respons Kemenkeu Soal Keluhan Bupati Meranti, Ekonom Tegas: Hanya Lari dari Masalah!

        "Pak @prastow, hak anda memberi klarifikasi terhadap pernyataan Bupati Meranti, justru bagus, agar bisa sama-sama dikoreksi. Namun, yang ingin saya tanyakan adalah apa kapasitas anda meminta bapak Bupati minta maaf? UU-nya ada? Apakah begini etika birokrasinya @kemendagri?," tambahnya.

        Sementara itu, Prastowo dalam unggahannya mengaku mewakili Kementerian Keuangan dan para pegawai yang jumlahnya 79 ribu yang disebut telah dikatai sebagai iblis atau setan.

        "Kebetulan saya mendapat SK dari Menkeu secara formal untuk tugas-tugas ini dan juga mendapat arahan untuk menyampaikan konten ini ke publik," tambahnya.

        Berikut kutipan video yang disampaikan Prastowo Yustinus.

        Baca Juga: Sibuk Ngurusin 'Setan dan Iblis' Terkait Bupati Meranti, Ekonom Sayangkan Respons Kemenkeu: Tidak Mencerminkan Empati!

        "Kami keberatan dan menyayangkan pernyataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena karena mengatakan pegawai Kementerian Keuangan iblis atau setan. Ini jelas ngawur dan menyesatkan karena Kementerian Keuangan justru sesuai undang-undang telah menghitung dan menggunakan data resmi Kementerian ESDM dalam membagikan dana hasil (DBH). Dana yang dipakai bukan untuk daerah penghasil saja tapi juga di daerah sekitar agar merasakan kemajuan dan kemakmuran bersama-sama Kementerian Keuangan juga telah mengalokasikan pada 2022 ini Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp872 miliar atau 75 persen dadi APBD Kabupaten Meranti atau 4 kali lipat dari PAD Meranti sebesar Rp222 miliar untuk itu kepada saudara Muhammad Adil agar segera minta maaf secara terbuka dan melakukan klarifikasi agar tidak terjadi penyesatan publik."

        Sebelumnya, Adil menyampaikan keluhannya ke Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Lucky Alfirman saat rapat koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se Indonesia di Pekanbaru Kamis (9/12/2022).

        Dia juga marah ke anak buah Sri Mulyani itu dengan mempertanyakan orang di Kemenkeu apakah berisi iblis atau setan.

        Baca Juga: 'Eneg' Lihat Orang Kemenkeu Sampai Ancam Angkat Senjata, PKS Anggap Wajar Permintaan Bupati Meranti, Jokowi Diminta Berbenah!

        Hal itu terkait 8.000 barel/d minyak yang didapat Meranti namun tidak mendapat penjelasan terkait hasil tersebut dari Kemenkeu yang seharusnya mereka terima.

        "Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu, entah staf atau apalah. Sampai pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," ungkap Adil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: