Sibuk Ngurusin 'Setan dan Iblis' Terkait Bupati Meranti, Ekonom Sayangkan Respons Kemenkeu: Tidak Mencerminkan Empati!
Publik dihebohkan dengan video yang menampilkan keberanian Bupati Meranti Muhammad Adil yang tanpa rem mengkritik Kementerian Keuangan terkait Dana Bagi Hasil (DBH) minyak di wilayah yang dipimpinnya. Tak tanggung-tanggung, Adil bahkan menyinggung angkat senjata, memisahkan diri dari Indonesia, ‘Kesetanan dan iblis’, sampai eneg lihat orang kemenkeu.
Mengenai hal ini, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menyayangkan sikap Kemenkeu yang disampaikan lewat Staf Khusus Yustinus Prastowo.
“Sungguh sangat disayangkan respon dari Kemenkeu tidak mencerminkan empati sebagai negarawan dan tidak menyentuh substansi yang menjadi sumber keresahan Muhammad Adil,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (12/12/22).
Menurut Achmad, respons yang ditunjukkan oleh Kemenkeu tak menyentuh persoalan utama yang dikeluhkan Adil yakni jadi wilayah penghasil minyak termiskin.
Kemenkeu menurut Achmad justru sibuk menyoroti soal “Kesetanan dan Iblis”.
“Meranti adalah Daerah termiskin padahal penghasil minyak mentah. Yang dipersoalkan adalah kekesalan Bupati Meranti yang bertanya bahwa pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diisi iblis atau setan,” jelasnya.
Sebelumnya, Adil dengan penuh keberanian di hadapan Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengeluarkan uneg-unegnya tentang tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang ia anggap tak adil didapatkan oleh masyarakatnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto