Manuver partai dan aktor politik terus belangsung menjelang Pemilu 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Politikus Gerindra Andre Rosiade menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menikung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Anies dinilai tidak beretika karena tidak menemui Prabowo sebelum menerima ajakan Partai Nasdem untuk maju dalam Pilpres 2024.
Mengenai Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga langsung memberikan penilaian terkait hal tersebut. Menurut penilaian Jamiluddin, Anies kiranya tidak seburuk penilaian Andre.
"Anies tidak dapat disebut menikung karena memang tidak ada komitmen akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2024," ujar Jamiluddin dilansir dari GenPI.co, Senin (12/12).
Memang ada rumor yang menyatakan Anies tidak akan nyapres bila Prabowo nyapres. Namun, rumor itu konteksnya untuk Pilpres 2019.
"Tahun itu Anies memang tidak nyapres. Oleh karena itu, tidak ada dasar untuk menyatakan Anies menikung Prabowo," lanjutnya
Selanjutnya, persoalan etika juga sulit menyatakan Anies melanggarnya.
"Anies tidak ada komitmen apa pun dengan Prabowo terkait Capres 2024," ucapnya.
Akademisi dari Universitas Esa Unggul menyebut hal itu aneh hanya karena tidak sowan dulu ke Prabowo sebelum menerima ajakan Nasdem untuk menjadi capres.
"Andre justru harus menjelaskan yang detail ucapannya karena diperlukan agar masalahnya jadi terang benderang," ungkapnya.
Jamiluddin menilai bagu orang yang bermoral tuduhan menikung dan tidak beretika tentu sangat menyakitkan.
"Hal itu sudah menyentuh harga diri dan tudingan semacam itu sangat serius," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto