Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gagalkan Anies Baswedan, Manuver Jokowi dan Megawati Ini Sangat Berbahaya: Dia Akan Kewalahan...

        Gagalkan Anies Baswedan, Manuver Jokowi dan Megawati Ini Sangat Berbahaya: Dia Akan Kewalahan... Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras Md menyoroti dinamika perpolitikan tanah air jelang Pilpres 2024.

        Dirinya menyoroti sejumlah manuver yang dilakukan oleh tokoh politik, khususnya Joko Widodo alias Jokowi.

        Baca Juga: Slogan Baru Jakarta Untungkan Anies Baswedan, Anak Buah Jokowi Disorot Tajam: Jangan Gitu Dong!

        Menurutnya ada sesuatu dibalik kode-kode yang sering diberikan oleh kepala negara tersebut untuk Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

        Kedua tokoh tersebut merupakan calon unggulan dalam bursa pesta demokrasi pada tahun mendatang, bahkan diwacanakan untuk berduet.

        Hal tersebut menurut Ras akan terwujud bila Jokowi satu frekuensi dengan Megawati Soekarnoputri.

        Bahkan menurutnya, duet Prabowo-Ganjar akan membuat lawannya, Anies Baswedan kewalahan di Pilpres 2024.

        Baca Juga: Tak Cuma Kehadiran Anies Baswedan, Biaya Pernikahan Anak Jokowi Turut Disorot Tajam: Uang Negara...

        "Nah, jika Jokowi dan Megawati satu frekuensi di Pilpres mendatang sehingga hanya memunculkan satu poros saja, poros Prabowo-Ganjar. Tentu Anies akan kewalahan menghadapi poros ini," ujar Direktur eksekutif parameter Publik Indonesia, Ras Md kepada fajar.co.id, Selasa (13/12/2022).

        Apalagi kata dia, jika Anies salah memilih pasangan. Mengapa poros Prabowo-Ganjar menjadi poros berat bagi Anies? Paling tidak ada dua alasan.

        Alasan paling utama menurutnya adalah adanya intervensi kekuasaan.

        Baca Juga: Elite Megawati Dukung Pembantu Heru Budi Hartono Naik Gaji, Loyalis Anies Baswedan: Bisa-bisanya...

        Menurut analis politik ini, mudah bagi Jokowi memainkan irama kekuasaannya dalam mengawal kemenangan sang jagoan.

        "Alasan kedua, konsilidasi kelompok pemilih rezim mudah terbangun. Karena hanya satu poros saja yang diusung oleh kelompok rezim. Tentu asosiasi pemilih jokowi cenderung solid," tegasnya.

        Sehingga jika pada Pilpres mendatang hanya akan terbentuk dua faksi pemilih saja.

        Pemilih antitesa rezim dan juga pemilih rezim Jokowi.

        Baca Juga: Karya Anies Baswedan di Jakarta Mulai Dihilangkan, Refly Harun Soroti Kinerja 'Orangnya Jokowi': Dua Bulan Sudah Mengobrak-abrik!

        "Dimana kelompok tidak puas rezim Jokowi akan cenderung ke Anies. Begitupun sebaliknya, para pendukung rezim Jokowi memilih figur yang direstui oleh Jokowi," pungkas Ras.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: