Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transformasi BUMN Erick Thohir jadi Kunci Optimisme Menghadapi Resesi

        Transformasi BUMN Erick Thohir jadi Kunci Optimisme Menghadapi Resesi Kredit Foto: Antara/Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA/HO-Kemen BUMN/pri.
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Transformasi BUMN terus dilakukan oleh Menteri Erick Thohir. Selain akan menyederhanakan peraturan menteri BUMN dari 45 menyadikan hanya 2, Menteri Erick juga mendorong cetak biru BUMN 2024 hingga 2034.

        Salah satu isi dari cetak biru tersebut adalah hanya akan menyisakan 30 BUMN. Diharapkan dengan transformasi ini BUMN akan semakin sehat dan profitabel.

        Sehingga BUMN dapat menjawab tantangan masa depan Indonesia termasuk menghadapi perlambatan perekonomian global. 

        Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM, Poppy Sulistyaning Winanti, menilai transformasi di BUMN mutlak dilakukan.

        Sebab BUMN memiliki 2 peran strategis yaitu kepanjangan tangan Pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan membukukan keuntungan agar dapat menyetor dividen ke kas Negara.

        Parameter keberhasilan transformasi ini bisa dikatakan berhasil jika BUMN tersebut sudah bisa menjalankan 2 fungsi tersebut secara bersamaan.

        "Entitas BUMN ini sangat unik. Memiliki dua peran sekaligus. Padahal swasta Nasional tidak melakukan peran tersebut. PR besar diberbagai negara berkembang adalah melakukan transformasi BUMN. Dan itu yang tengah dilakukan Menteri Erick saat ini agar BUMN dapat menjalankan 2 fungsi sekaligus sesuai amanah konstitusi. Tanpa saling mengorbankan satu sama lain. Ketika 2 fungsi tersebut mampu dijalankan itu baru namanya prestasi," ucap Poppy, dalam keterangan media, Kamis (15/12/2022). 

        Lanjut Poppy, saat ini beberapa BUMN sudah dinilai berhasil menjalankan fungsi pelayanan kepada masyarakat dan memberikan dividen ke APBN.

        Dengan transformasi yang digagas Menteri Erick dengan membuat holding, beberapa BUMN sudah mulai menunjukan hasilnya.

        Salah satu hasil dari pembentukan holding adalah menciptakan efesiensi. Dengan efesiensi ini membuat BUMN mampu memberikan dividen ke Negara dan bisa menghadapi resesi.

        "Pembuatan holding yang dilakukan Menteri Erick merupakan langkah strategis. Memang transformasi yang dilakukan Menteri Erick belum merata. Ada yang sangat sukses melakukan transformasi namun ada yang lambat melakukannya,"

        "Belum meratanya transformasi BUMN ini dikarenakan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dengan kinerja Menteri Erick selama ini dan sudah adanya contoh keberhasilan, saya yakin transformasi yang tengah dijalankan BUMN akan berhasil. Padahal selama ini banyak orang pesimis dengan transformasi BUMN dapat dilakukan," kata Poppy.

        Agar transformasi BUMN paripurna, menurut Poppy Menteri Erick harus terus mempertahankan kinerja BUMN yang sudah berhasil dan dapat terus mengoptimalkan BUMN yang belum melakukan transformasi sepenuhnya.

        Selain itu konsistensi aturan mengenai transformasi BUMN ini dapat terus dilakukan. Jika penerus Menteri Erick tidak menjalankan transformasi ini secara konsisten, maka kinerja BUMN yang sudah kinclong, akan berpotensi untuk kembali terpuruk.

        "Sehingga menteri BUMN kelak juga harus memiliki visi yang sama dalam melakukan transformasi BUMN. Sehingga blue print transformasi BUMN wajib dibuat. Keberlangsungan regulasi menggenai transformasi menjadi sangat penting agar BUMN dapat bertahan ditengah kondisi tekanan ekonomi global.

        Sehingga BUMN yang belum sehat menjadi sehat. Sedangkan BUMN yang sudah sehat akan semakin sehat. Agar BUMN bisa menjadi champion di dunia," ungkap Poppy. 

        Agar BUMN yang sudah berhasil ini dapat mempertahankan kinerjanya dapat segera menjadi champion, Poppy menyarankan Menteri Erick dapat mendorong BUMN untuk go internasional. Sedangkan BUMN yang perlu dioptimalkan seperti BUMN pangan dan Holding BUMN Ultra Mikro 

        "Memang saat ini sudah ada BUMN yang go internasional seperti Telkom, Biofarma, INKA, PINDAD dan BUMN konstruksi. Masih ada beberapa BUMN yang menurut saya berpotensi untuk dapat go internasional,"

        "Namun untuk BUMN go internasional harus dilakukan assessment mendalam. Tujuannya jangan sampai BUMN yang go internasional menjadi keteteran dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Tapi BUMN kita harus didorong untuk berkompetisi di internasional ," kata Poppy.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: