Modena, perusahaan global consumer electronics terkemuka, menegaskan komitmen untuk mendukung pengembangan perindustrian nasional melalui perluasan kegiatan produksi ke Indonesia.
Langkah strategis ini dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri atas produk-produk yang berkualitas dan kompetitif, dengan melengkapi jaringan manufaktur Modena yang telah berada di berbagai negara, antara lain di Italia, Cina, Turki, Belarus, Brazil, Mesir, Uzbekistan, dan Vietnam.
Sejak tahun 1980an, Modena telah memulai kegiatan pemasarannya di Indonesia dengan memusatkan kegiatan operasional dan distribusinya di kawasan industri Jatake, Tangerang.
Di tahun 2017, operasional perusahaan diperluas melalui PT. Modena Forma Indonesia dengan menambahkan aktivitas perakitan dan pengendalian mutu produk ke dalam kegiatannya.
Berkaca dari lumpuhnya rantai pasok global yang disebabkan oleh merebaknya pandemi Covid-19, mendorong MODENA untuk bertindak cepat dengan membangun fasilitas produksi mandiri di Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
"Alih-alih melambat, bisnis kami bertumbuh pesat di masa-masa yang sulit ini, karena semakin banyak pelanggan yang menemukan kebahagiaan dari memiliki rumah dengan peralatan yang lengkap dan pintar,” jelas Bagus Prastowo, Senior Vice President Modena.
Dengan memilki fasiltas produksi di Indonesia, kami dapat menjamin pasokan produk yang lebih stabil untuk memastikan permintaan pelanggan kami terpenuhi.
Kini di tahun 2022, perusahaan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 serta memilki kapasitas produksi kategori Dispenser Air yang sedang dalam proses sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk memproduksi hingga puluhan SKU (Stock Keeping Unit).
Begitu juga untuk kategori Kompor Tanam Modena yang merupakan market leader, perusahaan kini mampu memproduksi hingga ratusan ribu unit dengan memanfaatkan komponen yang bersumber dari lokal maupun global.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia dalam rangka penguatan perindustrian nasional, di mana Modena dapat berkonstribusi signifikan dengan terus meningkatkan persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada setiap produknya.
Dampak positif lainnya dari ekspansi ini adalah dalam pengembangan teknologi dan SDM (Sumber Daya Manusia) nasional.
Sejak kehadirannya di Indonesia lebih dari 40 tahun yang lalu, Modena selalu berkomitmen untuk menjadi penggerak industri di tanah air, sehingga melalui ekspansi ini, perusahaan dapat menjadi katalis pertukaran teknologi, sekaligus membuka lapangan kerja baru untuk talenta-talenta unggul.
“Tim Human Capital kami telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam merancang dan menjalankan berbagai program pelatihan untuk karyawan kami dari berbagai bidang, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk berkompetisi di pasar internasional," jelasnya.
Contohnya, tim Product Engineering kami yang secara rutin melakukan studi banding ke luar negeri untuk membawa pulang pengetahuan-pengetahuan baru, dan juga menawarkan perspektif Indonesia yang unik untuk rekan-rekan global mereka,” jelas Harry Afryandi, Vice President Operations & Corporate Affairs Modena.
Secara keseluruhan, kegiatan produksi ini juga sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dan Kementrian Perindustrian Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai sentra manufaktur yang kuat di Asia dan sekitarnya.
Modena juga akan mengekspor produk-produk buatan Indonesia ke berbagai wilayah, termasuk Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sehingga kualitas teknologi buatan Indonesia lebih dikenal di panggung dunia.
“Dengan ini, kami percaya bahwa Modena sebagai perusahaan global consumer electronics dapat membawa perubahan dan kemajuan yang nyata pada perindustrian nasional. Di tahun 2023, kami juga berencana untuk mendirikan sebuah R&D (Research & Design) Center di Indonesia, di mana fasilitas tersebut akan menjadi sentra inkubasi untuk talenta-talenta unggul tanah air, khususnya yang berkutat di bidang teknologi,"
"Kami harap melalui ekspansi kegiatan manufaktur ini, tidak hanya jumlah produk yang kami produksi di Indonesia yang mengalami diversifikasi, namun juga jumlah kemajuan teknologi dan SDM yang memiliki standar internasional,” tutup Bagus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: