Dalam Pertemuan Pejabat Tinggi (Senior Official Meeting/SOM) Dewan Negara- negara Produsen Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC), pada Kamis (15/12/2022) di Yogyakarta, para pemimpin SOM menekankan pentingnya kerja sama lebih erat di antara negara-negara produsen minyak sawit agar industri ini terus mendapatkan posisi lebih kuat.
Krisis minyak nabati yang terjadi belum lama ini menunjukkan volatilitas pasar dalam permintaan dan penawaran. Hal ini menjadikan para pedagang komoditas ini kembali mengalihkan fokus kepada minyak sawit yang merupakan minyak nabati paling ekonomis dengan stok yang mencukupi.
Baca Juga: Potensi Sawit sebagai The Richest Source of Natural Carotenoid
Dalam sambutannya, Deputi Menko Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud, menekankan pentingnya kelapa sawit bagi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tidak hanya itu, turut berperan pentingnya CPOPC dalam mengatasi tantangan industri sawit serta memberikan kontribusi yang lebih berarti pada pemulihan global yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.
Sementara Deputi Sekretaris Jenderal (Perkebunan dan Komoditas), Kementerian Perkebunan dan Komoditas Malaysia, YBhg. Dato’ Mad Zaidi bin Mohd Karli mengatakan, “CPOPC juga harus mempertimbangkan aksi-aksi yang tidak seperti biasanya seperti melibatkan lembaga swadaya masyarakat dan pemengaruh sosial untuk kampanye positif supaya memiliki dampak yang kuat.
Tercatat, pertemuan juga dihadiri oleh perwakilan pejabat tinggi negara-negara pengamat yaitu Colombia, Ghana, Honduras, dan Papua New Guinea, dan Sekretaris Jenderal beserta Sekretariat CPOPC. Dalam sambutan pembukanya, para perwakilan negara pengamat memastikan komitmen untuk menjadi anggota penuh secepatnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Lestari Ningsih