Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ganti Untung Dalam Pembangunan Infrastruktur Jadi Faktor Pesatnya Pembangunan

        Ganti Untung Dalam Pembangunan Infrastruktur Jadi Faktor Pesatnya Pembangunan Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan kisah tentang pembangunan infrastruktur di suatu daerah tak akan terlepas dengan kisah kesedihan. 

        Hal tersebut terjadi karena dengan adanya pembangunan infrastruktur mengakibatkan orang kehilangan tempat tinggal tampak menyedihkan ya orang yang tinggal di suatu tempat itu sudah mempunyai komunitas bukan hanya soal harga.

        "Apalagi dulu dikenal dengan ganti rugi, tapi beruntung di era pak Basuki (menteri PUPR) ini sudah diganti dengan mengganti untung," Ujar Rhenald dalam akun YouTubenya dikutip Sabtu (17/12/2022). 

        Baca Juga: Kemen-PUPR: 21 Unit Rumah Khusus bagi Korban Gempa Cianjur Telah Rampung dalam Waktu 10 Hari

        Rhenald menceritakan bahwa hal serupa terjadi di wilayah rumahnya, dimana sebentar lagi ada danau sebesar 17 hektare yang dibuat oleh Pemerintah Daerah DKI  yang dibuat untuk penampungan air supaya tidak membanjiri ibukota. 

        Ia berharap dengan adanya mudah-mudahan bisa dikelola menjadi tempat rekreasi dan tempat yang indah untuk masyarakat. 

        "Disitu tentu saja menggusur masyarakat, dimana masyarakat di tempat saya bergerak bahagia sekali tiba2 berebutan untuk menjual tanahnya karena gantinya bukan ganti rugi lagi tapi ganti untung," Ujarnya. 

        Baca Juga: 2022, Hibah Barang Milik Negara Kementerian PUPR Capai Rp241 Triliun

        Lanjutnya, yang menjadi menarik ketika pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dimana salah satu rumah yang menjadi korban adalah milik menteri PUPR itu sendiri. 

        Rhenald menyebut bahwa kala itu Basuki pernah mengatakan kepadanya bahwa anaknya sampai menangis karena mereka kenal masyarakat dan ketika mereka kena gusuran dan pindah. 

        "Membuat ada kerinduan terhadap masa lalu yang tidak bisa kita temui jadi beliau merasakan dan pernah mengatakan maka kalau ada gusuran ya diajak bicara jangan diusut begitu saja karena beliau merasakan," Ungkapnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: