Rhenald Kasali Soal Skena Kalcer: Calon Pemimpin Negeri Harus Perhatikan Anak-Anak Muda
Belakangan ini, istilah skena dan kalcer menjadi perbincangan hangat di media sosial seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Skena sendiri merupakan singkatan dari tiga kata, yaitu, sua, cengkerama, dan kelana. Sedangkan, Kalcer, disadur dari bahasa Inggris Culture, yang artinya budaya atau seiring zaman dapat diartikan sebagai sesuatu yang sedang tren dan berpotensi menjadi sebuah kebiasaan.
Guru besar Fakultas Ekonomi UI, akademisi, serta pendiri Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali turut mengomentari adanya tren tersebut dalam video di kanal YouTube-nya yang bertajuk “Skena Kalcer, Dimana Prospek Bisnisnya?” yang diakses pada Sabtu (15/7/2023).
Ia mengatakan bahwa dirinya turut mengobservasi dan menikmati tren tersebut. Namun, ia menyayangkan bahwa mayoritas orang-orang tua, termasuk para politisi yang belum mengerti tren budaya ini.
“Saya sudah tanya pada orang-orang tua, para politisi, dan kebanyakan dari mereka tidak ngerti budaya perkotaan seperti ini. Jadi bagaimana mau memimpin kalau tidak ngerti anak-anak muda,” ujarnya.
Ia melanjutkan, para calon pemimpin negeri harus mencoba untuk mengerti dan memahami tren-tren yang ada pada anak-anak muda. Hal ini dikarenakan anak-anak muda-lah yang kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan.
“Kita tidak bisa menyerahkan kepemimpinan kepada mereka yang sudah terlalu jauh pada anak-anak muda. Karena the future itu ada diantara anak-anak muda yang tentu saja kelak akan menjadi pemimpin,” katanya.
Rhenald juga mengingatkan kepada para calon pemimpin negeri agar tidak hanya asik dengan dunianya sendiri, dan coba untuk turut memperhatikan anak-anak muda.
“Saya ingin mengingatkan kepada calon para pemimpin, jangan asik dengan dirinya sendiri, tapi perhatikan anak-anak muda ini. Karena mereka tampil dengan budaya baru,” tegasnya.
Dalam video tersebut, ia juga menjelaskan beberapa ciri-ciri fashion dari anak-anak yang mengikuti tren skena kalcer. Menurutnya, anak-anak muda tersebut berusaha untuk tampil keren dengan menggunakan baju, celana, sepatu, dan aksesoris lainnya untuk mendukung penampilan mereka.
“Tampil keren itu misalnya saja mereka, pakai sepatunya sepatu docmart, kemudian mereka pakai celana pendek, tapi bajunya keliatan sekali baju yang agak kebesaran. Kacamatanya kacamata bulat, atau frame-nya frame tebal. Jadi ada warna-warna yang menjadi ciri khas mereka,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement