Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nadiem Makarim: Kebanyakan Orang yang Gagal Bangun Perusahaan karena Menyerah Terlalu Cepat

        Nadiem Makarim: Kebanyakan Orang yang Gagal Bangun Perusahaan karena Menyerah Terlalu Cepat Kredit Foto: Go-Jek Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Founder Gojek yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim berujar sejak kecil tidak pernah punya cita-cita, tetapi ia sangat suka menciptakan sesuatu yang ia mulai dengan bermain lego.

        Dalam video YouTube LINE INDONESIA yang bertajuk "LINE Live Cast: Nadiem Makarim - Entrepreneurship 101" Nadiem bercerita bahwa ia saat kecil sulit diatur dan tak suka aturan. Namun, ia cukup disiplin dalam mengerjakan kewajiban seperti tugas sekolah dan lain sebagainya.

        Pria lulusan Hubungan Internasional ini sangat mencintai Tanah Air. Sejauh apapun pergi dari Indonesia, Nadiem selalu kembali ke Jakarta. Sekalipun libur kuliah dari Universitas Brown, Amerika Serikat, Nadiem selalu liburan ke Jakarta.

        Baca Juga: Gojek Most Used for Transportation and Logistics in Indonesia

        Bagi Nadiem, kuliah hanya tempat belajar, akan melakukan apa setelahnya itu semua kembali ke tujuan hidup orang itu sendiri. Meski mendirikan superapp seperti GoJek, yang mana berbasis teknologi, Nadiem masih belum mengerti coding. Semuanya Nadiem pelajari dari nol.

        GoJek berasal dari pengalaman Nadiem sendiri yang sering menggunakan jasa ojek karena ia orang yang tidak sabaran. Meskipun memiliki mobil sendiri atau seorang sopir, Nadiem tetap lebih suka berpergian dengan ojek langganan.

        Sayangnya, di saat Nadiem sedang butuh, ojek langganannya sering sedang mengantar penumpang. Dari sanalah Nadiem berpikir untuk menciptakan aplikasi yang bisa memanggil ojek.

        Ide tersebut muncul saat Nadiem mengambil S2 di luar negeri. Meski di luar negeri sekalipun, Nadiem tetap memikirkan Jakarta. Nadiem berpikir bahwa ojek sejatinya tak hanya bisa mengantar orang, tetapi juga makanan bahkan barang, sehingga mereka bisa lebih produktif dan meningkatkan penghasilan.

        Bagi Nadiem, ojek adalah pilihan paling aman untuknya dalam berkendara. Ini karena Nadiem pernah kecelakaan 2x dengan taksi, dan kapok mengendarai motor sendiri.

        Sebelum mendirikan GoJek, Nadiem pernah terjun di Zalora dan KartuKu, di sanalah Nadiem belajar teknologi.

        Nadiem menambahkan bahwa ide cemerlang tidak didapatkan begitu saja, terutama inovasi. Diperlukan banyak interaksi, pengalaman dan pengetahuan untuk mewujudkan ide cemerlang ini. Nadiem bahkan mengakui bahwa ia bukanlah orang pertama yang memikirkan ide GoJek, tetapi ialah berhasil mengeksekusinya berkat tim yang solid.

        Nadiem juga selalu mendengarkan keluh kesah pengguna dan mitra agar GoJek dapat selalu memberikan layanan terbaik.

        Nadiem pun memberikan pesan jika ingin berhasil di dunia startup, harus berani mengambil risiko mencapai scale yang lebih besar lagi. Anggaplah kegagalan yang kecil-kecil sebagai pembelajaran.

        "Kebanyakan orang yang gagal membangun perusahaan karena ia menyerah terlalu cepat," tandas Nadiem.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: