Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dana Sumbangan Inggris ke Ukraina Ternyata Tembus Rp4,7 Triliun

        Dana Sumbangan Inggris ke Ukraina Ternyata Tembus Rp4,7 Triliun Kredit Foto: Reuters/Viacheslav Ratynskyi
        Warta Ekonomi, London -

        Inggris bersiap untuk memberikan bantuan militer baru untuk Ukraina, dengan nilai mencapai hingga USD 304 juta (Rp4,7 triliun).

        Perdana Menteri Inggris yang baru, Rishi Sunak mengumumkan langsung agenda tersebut, dengan sumbangan diharapkan mampu membantu Ukraina meningkatkan serangan balasannya untuk Rusia.

        Baca Juga: Minta 10 Persen, Inggris Cuma Janjian Kenaikan 4 Persen buat Gaji Perawat

        Paket sumbangan itu, yang mencakup 'ratusan ribu peluru artileri', bertujuan memastikan bahwa 'aliran amunisi kritis ke Ukraina bisa berjalan konstan sepanjang tahun 2023', kata sebuah sebuah pernyataan dari Downing Street pada Senin (19/12/2022), sebagaimana dilaporkan Al Jazeera.

        Menurut rencana, Sunak akan membuat pengumuman bantuan itu selama KTT Pasukan Ekspedisi Gabungan (JEF) di Latvia pada Senin malam.

        KTT JEF mempertemukan para pemimpin dari Denmark, Estonia, Finlandia, Islandia, Latvia, Lituania, Belanda, Norwegia, Swedia, dan Inggris Raya. Negara-negara ini nantinya akan dipanggil guna membahas 'upaya berkelanjutan untuk melawan agresi Rusia di kawasan Nordik dan Baltik', ungkap pernyataan kantor Sunak.

        Pada pertemuan tersebut, Sunak akan meminta mitra Nordik, Baltik, dan Belanda untuk memberi bantuan dengan tingkat yang sama atau bahkan melampaui sumbangan yang diberikan pada tahun 2022.

        "Inggris sudah menjadi penyedia bantuan pertahanan terkemuka di Eropa untuk Ukraina, termasuk mengirimkan Sistem Roket Peluncur Ganda dan baru-baru ini, 125 senjata anti-pesawat.

        "Kami juga telah menyediakan lebih dari 100ribu butir amunisi sejak Februari, dengan pengiriman terkait langsung dengan operasi yang sukses dalam merebut kembali wilayah di Ukraina," kata pernyataan tersebut.

        Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Inggris telah menggelontorkan bantuan dengan nilai mencapai sekitar USD7,43 miliar (Rp116 triliun), menurut Kiel Institute for the World Economy, sebuah kelompok yang berbasis di Jerman yang melacak dukungan untuk Kyiv.

        Inggris menjadi negara donor terbesar kedua untuk Ukraina setelah Amerika Serikat, yang telah menjanjikan hingga USD 51 miliar (Rp795triliun) untuk bantuan kemanusiaan, keuangan, dan militer, menurut Institut Kiel.

        Kantor Sunak mengatakan pemimpin Inggris itu telah memberi tahu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tentang bantuan terbaru minggu lalu.

        Seperti diketahui, kedua pemimpin itu bertemu langsung bulan lalu, ketika Sunak mengunjungi Kyiv.

        Sementara Sunak bersiap mengumumkan bantuan, Zelenskyy diperkirakan akan berpidato pada KTT JEF di ibukota Latvia, Riga, melalui tautan video.

        Pertemuan JEF juga akan membahas dukungan pertahanan udara lebih lanjut untuk negara terjajah tersebut, yang kini sedang berjuang menangkis serangan rudal Rusia pada infrastruktur kritisnya, termasuk jaringan listrik.

        Diskusi di Riga diprediksi kuat bakal menyentuh Finlandia dan Swedia untuk memberi dukungan yang sama, menjelang aksesi mereka ke NATO.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: