Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar Harap-Harap Cemas: Dolar AS Mengganas, Nasib Rupiah Hari Ini Nahas!

        Pasar Harap-Harap Cemas: Dolar AS Mengganas, Nasib Rupiah Hari Ini Nahas! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dolar AS mengganas terhadap rupiah dan sejumlah mata uang dunia. Melansir RTI, dolar AS menumbangkan nilai tukar rupiah ke kisaran level Rp15.590 pada perdagangan Kamis, 22 Desember 2022.

        Rupiah hari ini terkoreksi -0,21% ke level Rp15.593 per dolar AS. Tak hanya itu, rupiah juga menerima kekalahan atas dolar Australia (-0,91%), poundsterling (-0,63%), dan euro (-0,55%). 

        Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Meroket Tajam, Emas Antam Tembus Rp1.052.000 per Gram!

        Di Asia, nasih rupiah juga sama nahasnya. Sebagai mata uang terlemah kedua Asia, rupiah hanya unggul tipis terhadap dolar Taiwan (0,04%). Selebihnya, rupiah melemah atas won (-1,16%), yen (-0,64%), dolar Singapura (-0,46%), yuan (-0,31%), ringgit (-0,28%), dolar Hong Kong (-0,25%), dan baht (-0,09%).

        Rupiah hari ini melemah dipengaruhi oleh sentimen pernyataan hawkish Ketua The Fed, Jerome Powell. Diketahui, Powell menyampaikan bahwa The Fed terakhir kali menaikkan suku bunga acuan yang lebih rendah, yakni 50 bps. Namun, Powell memberi sinyal bahwa The Fed masih aakan menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan.

        "Dolar AS menguat dipicu oleh pesan yang cenderung hawkis dari Ketua The Fed, Jerome Powell, serta kekhawatiran pasar terhadap resesi ekonomi," pungkas analis Monex Investindo Futures, Faisyal, dilansir dari Antara, Kamis, 22 Desember 2022.

        Pada saat yang sama, pasar tengah menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang akan dirilis pada Kamis, 22 Desember 2022. Pada pertemuan terakhir tahun 2022 ini, BI diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke 5,50%. BI juga dinilai perlu untuk mengurangi agresivitas kebijakan moneter sehingga tidak berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: