Jadi Miliarder Paling Boncos Tahun Ini, Kekayaan Elon Musk Terus Turun Gunung, Hanya Tersisa...
Setelah serangkaian peristiwa mengejutkan dalam beberapa bulan terakhir, miliarder dan CEO Tesla, Elon Musk, melihat kekayaannya terpukul besar minggu ini. Menurut Bloomberg, kekayaan bersih bersihnya saat ini mencapai USD147,7 miliar (Rp2.301 triliun).
Musk telah kehilangan lebih dari USD115 miliar (Rp1.791 triliun) kekayaannya pada tahun 2022, menurut hitungan Forbes. Sehingga ia menjadi miliarder paling boncos di tahun ini.
Dalam satu minggu ini, Musk kehilangan USD7,7 miliar (Rp119 triliun). Kerugian besar ini terjadi hanya seminggu setelah Musk kehilangan posisinya sebagai orang terkaya di dunia, dan kerugian tajam satu hari saham Tesla Inc., yang turun hampir 6 persen pada hari Selasa.
Penurunan saham Tesla dilaporkan karena risiko yang ditimbulkan oleh akuisisi Twitter baru-baru ini oleh Musk dan kecenderungannya untuk menggunakan platform tersebut untuk berbagi gangguan dan konten yang berpotensi kontroversial.
Melansir Business Today di Jakarta, Kamis (22/12/22) sebagai akibat dari kerugian besar ini, kekayaan Musk sekarang berada pada titik terendah dalam lebih dari dua tahun. Sebagaimana diketahui, kekayaannya sebagian besar berasal dari saham dan opsi Tesla. Anjloknya saham menimbulkan risiko yang signifikan bagi pengusaha berusia 51 tahun itu.
Banyak yang berspekulasi tentang masa depan kerajaan keuangan Musk, dan apakah dia akan dapat bangkit kembali atau tidak dari pukulan besar ini. Hanya waktu yang akan menentukan apakah CEO Tesla ini dapat memperoleh kembali posisinya sebagai salah satu individu terkaya di dunia.
Saham Tesla telah mengalami penurunan signifikan sekitar 60 persen nilainya tahun ini.
Selain itu, pengguna Twitter memilih Elon Musk untuk mundur sebagai CEO platform media sosial itu. Namun, Musk mungkin tidak akan mundur dalam waktu dekat. Dalam tweet, dia mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri dari posisi CEO ketika dia menemukan seseorang yang 'cukup bodoh' untuk mengambil pekerjaan itu.
Sentimen positif di antara pemegang saham Tesla mungkin akan terlempar lagi karena keputusan Musk untuk tetap terlibat dengan Twitter dalam kapasitas memimpin tim perangkat lunak dan server.
Tesla akan merilis laporan pengiriman triwulanan pada awal Januari dan perkiraan tersebut menunjukkan melemahnya permintaan di China yang dapat berdampak pada harga saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: