Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Hadapan Zelensky, Biden Beber Maksud Bantuan Miliaran Dolar untuk Ukraina

        Di Hadapan Zelensky, Biden Beber Maksud Bantuan Miliaran Dolar untuk Ukraina Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Gedung Putih dengan disambut oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

        Pada Rabu (21/12/2022), kedua pemimpin mempresentasikan front persatuan untuk melawan agresi Rusia, dengan Biden mengonfirmasi akan mentransfer sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina, sebagai bagian dari paket bantuan militer senilai USD1,85 miliar (Rp28,8 triliun).

        Baca Juga: Dari Polandia ke Amerika: Perjalanan Rahasia Zelensky dengan Keamanan Tinggi Menuju Washington

        Kunjungan ke Washington menandai pertama kalinya Zelensky keluar dari Ukraina, sejak Rusia meluncurkan invansinya pada 24 Februari. Biden pun menggelar karpet merah untuk mitranya tersebut, yang saat berkunjung, mengenakan setelan miliar khasnya, kaus berwarna hijau zaitun, celana kargo, dan sepatu bot. 

        Rabu juga menandai pertama kalinya kedua pemimpin melangsungkan pertemuan di Oval Office, di mana Biden kemudian menegaskan bahwa Washington akan selalu mendukung 'warga Ukraina yang hebat', seraya menyebut Zelensky 'pemimpin yang luar biasa'.

        Pada konferensi pers hari itu juga, Biden mengatakan AS akan melatih pasukan Ukraina untuk menggunakan persenjataan Patriot, meski ini nantinya akan 'memakan waktu'. Namun dia menekankan bahwa sistem itu akan menjadi 'aset penting bagi Ukraina karena mempertahankan diri dari agresi Rusia'.

        Rudal Patriot adalah bagian dari sistem pertahanan permukaan-ke-udara canggih, yang mampu menembak jatuh rudal jelajah, pesawat terbang, hingga rudal balistik jarak pendek. Ini adalah pertama kalinya AS mentransfer senjata Patriot untuk Ukraina.

        Biden merasa penguasa Kremlin Vladimir Putin tidak berniat menghentikan 'perang kejam' tersebut. Pemimpin AS itu pun menegaskan bahwa dia dan Zelensky hanya ingin konflik berakhir di bawah visi 'Ukraina yang bebas, mandiri, makmur, dan aman'.

        "AS Berkomitmen untuk memastikan bahwa rakyat Ukraina yang pemberani dapat terus mempertahankan negara mereka dari agresi Rusia selama diperlukan," kata Biden, seraya mengecam langkah Rusia yang kini meluncurkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur Ukraina di tengah musim dingin yang menghancurkam.

        Zelensky, pada gilirannya, menyampaikan terima kasih kepada Washington dan publik AS. 

        "Terima kasih pertama-tama," katanya kepada presiden AS. "Merupakan kehormatan besar saya bisa berada di sini," lanjutnya.

        Zelensky, dalam pernyataannya, juga memuji bantuan AS. Ia optimis bahwa sistem pertahanan udara baru yang disumbangkan Washington bakal membantu Ukraina menggagalkan serangan Rusia atas infrastruktur penting Ukraina.

        "AS akan membantu kami mempertahankan nilai-nilai dan kemerdekaan kami dan terlepas dari perubahan Kongres, saya yakin akan ada dukungan bipartisan dan bikameral," katanya.

        Baca Juga: Zelensky ke Kongres Amerika: Uang Anda Bukan Amal, Ini Adalah Investasi

        Zelensky juga telah menyatakan keyakinan bahwa 'AS dan Ukraina akan bersama-sama menang dalam melawan tirani, dengan sambutannya menggambarkan Rusia sebagai 'negara teroris'.

        Pengumuman bantuan pada Rabu merupakan salah satu sumbangan yang terbesar AS untuk Ukraina sejauh ini. Ini membuat total bantuan negara untuk Ukraina menggembung menjadi USD21,9 miliar (Rp341 triliun)  sejak dimulainya pemerintahan Biden, menurut Departemen Luar Negeri AS.

        Selain sistem rudal Patriot, Pentagon mengatakan paket bantuan itu juga mencakup amunisi untuk sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), peluru artileri berpemandu presisi, dan rudal anti-radiasi berkecepatan tinggi (HARM).

        Bantuan militer baru tersebut diumumkan departemen pada Rabu, hanya beberapa jam sebelum Zelensky menginjakkan kakinya di Gedung Putih.

        Bagaimanapun, di balik massifnya bantuan untuk Ukraina, AS cenderung terbelah dalam dua kubu. Partai Republik AS, yang sayap kanannya menyatakan skeptis atas bantuan untuk Ukraina, bakal mengambil alih DPR tahun depan. Meski begitu, menurut Al Jazeera, dukungan bipartisan Kongres AS untuk Kyiv tetap akan kuat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: