Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Panjang Lebar Curhatan Jokowi Merasa Sering Dikambinghitamkan, Gus Choi NasDem: Presiden Ada Bapernya Juga

        Panjang Lebar Curhatan Jokowi Merasa Sering Dikambinghitamkan, Gus Choi NasDem: Presiden Ada Bapernya Juga Kredit Foto: Instagram/Effendy Choirie
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menanggapi curahan hati Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku kerap menjadi kambing hitam atas urusan politik, Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie atau Gus Choi angkat bicara.

        "Ya, Presiden juga manusia, pasti ada bapernya juga," kata Gus Choi melalui layanan pesan, Kamis (22/12/2022).

        Baca Juga: Jokowi Malah Sibuk Endorse Capres, Demokrat Heran: Nggak Pernah Dilakukan Presiden Sebelumnya, Termasuk SBY!

        Dia mengingatkan setiap manusia tentu tidak sempurna dan memiliki batas kesabaran ketika menuai tudingan, terutama soal kepemiluan. 

        Namun, Gus Choi berharap ke depan semua elemen bangsa tidak terus berbicara perpanjangan jabatan agar tudingan tak dialamatkan kepada Jokowi.

        "Enggak perlu diperpanjang jabatannya. Cukup dua periode sesuai dengan UUD 1945," kata dia. 

        Sebelumnya, Jokowi merasa takut bakal menerima tuduhan apabila beberapa partai gagal membangun koalisi untuk mengusung pasangan Capres-Cawapres 2024.

        Jokowi menyampaikan itu saat berpidato di puncak perayaan HUT ke-16 Partai Hanura yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/12). 

        "Gagal koalisi, nanti yang dituduh, nanti Istana lagi. Ini Istana, ini Istana, ini Istana," kata kepala negara dalam pidatonya, Rabu. 

        Jokowi mengaku sebenarnya tidak punya kekuatan untuk mengatur koalisi partai pengusung Capres-Cawapres 2024.

        Baca Juga: Curhat Istana Bakal Disalahkan Jika Ada Koalisi yang Gagal Terbentuk, Demokrat Minta Jokowi Fokus Perbaiki Ekonomi: Banyak Pengangguran!

        Namun, dia menyadari pihak partai lebih mudah menyalahkan Istana apabila mereka tidak mampu membentuk koalisi demi mengusung Capres-Cawapres 2024.

        "Jadi, yang paling enak itu memang mengambinghitamkan, menuduh Presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," kata Jokowi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: