Erick Thohir ‘Dielukan’ Jadi Bakal Calon Wakil Presiden Terkuat dalam Pemilu 2024
Tingkat keterpilihan menteri BUMN Erick Thohir sebagai calon wakil presiden, berdasarkan survei Poltracking, unggul dari figur cawapres potensial lainnya baik dalam simulasi 20 nama maupun 10 nama.
Berdasarkan tendensi kedekatan dengan elite politik dan king maker Pilpres 2024, menurut tren data survei Poltracking, terdapat 10 figur cawapres potensial. Survei memotret elektabilitas Erick Thohir di angka 16.2%.
Kemudian, diikuti oleh Ridwan Kamil 15.1%, Agus Harimurti Yudhoyono 12.0%, Sandiaga Salahuddin Uno 9.4%, Khofifah Indar Parawansa 5.7%, Muhaimin Iskandar 5.7%, Puan Maharani 4.1%, Mahfud MD 3.0%, Andika Perkasa 2.7% dan Airlangga Hartarto 2.6%.
Baca Juga: Erick Thohir, Mak Itam dan Bangkitnya Wisata Lokal di Sawahlunto
"Elektabilitas Erick Thohir tertinggi pada simulasi 20 nama calon wakil presiden dengan 15,1 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR melansir dari Akurat.co, Kamis (22/12/2022).
"Dalam tren terbaru pada November 2022, ucap Hanta, pada elektabilitas 10 cawapres potensial, nama Erick Thohir mengalami kenaikan cukup signifikan, sementara sejumlah nama lain tergolong stabil, bahkan ada juga yang mengalami penurunan elektabilitas," demikian kata Hanta Yuda.
Hanta mengatakan di bawah Erick menyusul nama-nama seperti Ridwan Kamil dengan 14.0%, Agus Harimurti Yudhoyono 11.7%, Sandiaga Salahuddin Uno 9.2%, Khofifah Indar Parawansa 5.5%.
Kemudian Muhaimin Iskandar 5.3%, Puan Maharani 3.4%, Mahfud MD 2.9%, Andika Perkasa 2.5%, Airlangga Hartarto 1.9%, dan angka elektabilitas nama-nama lainnya di bawah 1%.
Survei Poltracking ini digelar pada 21-27 November 2022 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel survei adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Baca Juga: Prestasi di BUMN Cemerlang, Melesatkan Elektabilitas Erick Thohir
Klaster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak, dengan 10 responden untuk setiap satu desa kelurahan terpilih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty