Sikap ke Anies Baswedan saat Ini Disebut Mirip Perlakuannya ke Jokowi di Masa Lalu, Nasib Ruhut Jadi Sorotan!
Ruhut Sitompul tak bosan-bosannya "menyerang" Anies Baswedan. Akun Ruhut Sitompul, @ruhutsitompul selalu menyerang Anies Baswedan. Bahkan, kelakuannya itu membuat politisi PKB, Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, teringat saat Jokowi digadang-gadang sebagai bakal Capres 2014. Di mana saat itu, tepatnya pada 2013, Ruhut masih menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat. Sementara Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Itu tampak pada cuitan di akun twitternya, @UmarHasibuan77.
"Kata Panda Nababan, Pak Jokowi itu punya bakat membalas kalau tersinggung. Mungkin karena dendam dengan ucapan Ruhut dulu makanya Jokowi gak kasih Ruhut jabatan apa pun walau mulutnya puji-puja Jokowi. Ini rangkuman hinaan Ruhut ke jokowi," tulis Gus Umar, sembari menautkan berita dari salah satu media nasional.
Pada pemberitaan itu, sikap Ruhut terhadap Jokowi ada kesamaan dengan sikapnya terhadap Anies Baswedan saat ini. Disebutkan bahwa Ruhut Sitompul menilai kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) belum menunjukkan perbaikan. Bahkan, Ruhut menyebut Ibu kota justru semakin semrawut.
"Sekarang saja sudah amburadul, banjir dan macet makin gila," kata Ruhut kala itu.
Ruhut juga mengkritik gaya Jokowi yang gemar blusukan ke kampung-kampung. Menurutnya, untuk mengatasi seabrek masalah, harusnya Jokowi bersama dengan wakilnya Basuki T Purnama lebih memutar otak.
"Tidak cukup blusukan, datang temui rakyat yang susah. Kerja di belakang meja, buat strategi," katanya.
Ada pun, 5 hinaan Ruhut terhadap Jokowi yakni Jakarta makin amburadul di tangan Jokowi, Jokowi hanya pencitraan saja, bisa teler urus Jakarta, tak pantas jadi gubernur, dan Pedagang mebel tak level jadi capres.
Saat itu, Ruhut juga meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar benar-benar memperhatikan rekam jejak calon presiden. Dengan tegas Ruhut mengatakan jika Jokowi bukanlah sosok yang pantas jadi presiden.
"Aku tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas, bersih. Tapi jangan dia (Jokowi). Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut, pada masa itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: