Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nilai Sikap Ruhut ke Anies Ada Kesamaan saat Jokowi Jabat Gubernur, Gus Umar Ingatkan Soal Ini

        Nilai Sikap Ruhut ke Anies Ada Kesamaan saat Jokowi Jabat Gubernur, Gus Umar Ingatkan Soal Ini Kredit Foto: Instagram/ruhutp.sitompul
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gara-gara sikapnya yang doyan menyebar caci-maki, hoaks, dan bahkan hinaan yang bernuansa SARA terhadap Anies Baswedan, Ruhut Sitompul masih jadi bahasan hangat di media sosial.

        Bahkan, kelakuannya itu membuat politisi PKB, Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar, teringat saat Jokowi digadang-gadang sebagai bakal Capres 2014. Di mana saat itu, tepatnya pada 2013, Ruhut masih menjabat sebagai anggota DPR RI dari Partai Demokrat. Sementara Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

        Itu tampak pada cuitan di akun twitternya, @UmarHasibuan77. "Kata Panda Nababan, Pak Jokowi itu punya bakat membalas kalau tersinggung. Mungkin karena dendam dengan ucapan Ruhut dulu makanya Jokowi gak kasih Ruhut jabatan apa pun walau mulutnya puji-puja Jokowi. Ini rangkuman hinaan Ruhut ke jokowi," tulis Gus Umar, sembari menautkan berita dari salah satu media nasional.

        Baca Juga: Koar-koar Semua Program Anies di Jakarta Gagal, Ruhut Situmpul: Pasti pada Kebakaran Jenggot Lagi

        Pada pemberitaan itu, sikap Ruhut terhadap Jokowi ada kesamaan dengan sikapnya terhadap Anies Baswedan saat ini. Disebutkan bahwa Ruhut Sitompul menilai kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) belum menunjukkan perbaikan. Bahkan, Ruhut menyebut Ibu kota justru semakin semrawut.

        "Sekarang saja sudah amburadul, banjir dan macet makin gila," kata Ruhut kala itu.

        Ruhut juga mengkritik gaya Jokowi yang gemar blusukan ke kampung-kampung. Menurutnya, untuk mengatasi seabrek masalah, harusnya Jokowi bersama dengan wakilnya Basuki T Purnama lebih memutar otak.

        "Tidak cukup blusukan, datang temui rakyat yang susah. Kerja di belakang meja, buat strategi," katanya.

        Ada pun, lima hinaan Ruhut terhadap Jokowi yakni Jakarta makin amburadul di tangan Jokowi, Jokowi hanya pencitraan saja, bisa teler urus Jakarta, tak pantas jadi gubernur, dan Pedagang mebel tak level jadi capres.

        Saat itu, Ruhut juga meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar benar-benar memperhatikan rekam jejak calon presiden. Dengan tegas Ruhut mengatakan jika Jokowi bukanlah sosok yang pantas jadi presiden.

        "Aku tidak dukung. Aku mau pimpinan negara punya track record cerdas, bersih. Tapi jangan dia (Jokowi). Rakyat harus lebih cerdas, jangan pilih orang karena pencitraan," tegas Ruhut, pada masa itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: