Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diisukan Cocok Dampingi Anies di Pilpres 2024, Ruang Kerja Khofifah Digeledah KPK, Benarkah Ada Unsur Politis?

        Diisukan Cocok Dampingi Anies di Pilpres 2024, Ruang Kerja Khofifah Digeledah KPK, Benarkah Ada Unsur Politis? Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Analis politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKopi, Hendri Satrio alias Hensat, menanggapi adanya asumsi yang menyebut penggeledahan ruang kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak ada kaitannya dengan "operasi politik".

        Sebelumnya dikabarkan, penggeledahan yang dilakukan dalam rangka tindak lanjut KPK usai menangkan tangan atau OTT Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak itu disebut-sebut sebagai upaya menggembosi Khofifah yang belakangan moncer disebut berpotensi menjadi calon wakil presiden (cawapres). Termasuk untuk mendampingi Anies Baswedan, bakal calon presiden yang diusung NasDem.

        Baca Juga: Aksi KPK ke Khofifah Dianggap Lumpuhkan Senjata Ampuh Anies Buat Melawan Ganjar, Benarkan Operasi Politik?

        "Kalau memang belum pasti ya agak sumir kalau kita dekatkan kasus pemeriksanaan ruang kerja Emil Dardak dan Khofifah Indar Parawansa sebagai sebuah kegiatan politik penggembosan," kata Hensat dalam diskusi daring CrossCheck, Minggu (25/12/2022).

        Karena itu, ia menilai tidak ada kaitan antara penggeledagan yang dilakukan KPK dengan potensialnya nama Khofifah sebagai cawapres.

        "Saya tidak melihat ada garis lurus penggerebekan atau pemeriksaan ruang kerja, ya penggeledehan ruang kerja gubernur dan wakil gubernur dengan kegiatan politis. Kecuali memang sejak awal atau sudah diumumkan bahwa pasangan yang akan diusung oleh koalisi perubahan adalah Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa," tutur Hensat.

        Baca Juga: Kantor Khofifah Indar Parawansa Digeledah KPK, Disebut Rocky Gerung Ada Hubungannya dengan Anies Baswedan

        Sementara itu, pengamat politik Ujang Komaruddin melihat hal berbeda. Ia memandang memang ada upaya dari KPK ikut mencampuri persoalan politik dalam kaitannya Khofifah sebagai cawapres potensial, baik untuk Anies, maupun kubu manapun kelak. Penilaian itu diakui Ujang sebagai penilaian subjektif dari dirinya.

        "Saya melihat, walaupun memang saya agak sumir ya agak subjektif melihat kalau misalkan penggeledahan ruang Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah itu bagian daripada skenario politik," kata Ujang.

        Menurut Ujang, di dunia ketiga, termasuk di Indonesia, institusi hukum masih sangat rentan diintervensi oleh politik. Karena itu, bukan tidak mungkin, penggeledahan ruang kerja Khofifah dan Emil menjadi salah satunya.

        Atas dasar itu, Ujang mengatakan wajar apabila kemudian muncul asumsi di publik bahwa kegiatan KPK menggeledah ruang kerja Khofifah dan Emil sebagai operasi politik terkait Pilpres.

        Baca Juga: Baru Diisukan Cocok Jadi ‘Pasangan’ Anies Baswedan Eh! Kantor Khofifah Langsung Jadi Sasaran KPK

        Kendati demikian diakui Ujang, penilaian buruk tidak dapat dilakukan. Tetapi melihat rekam jejak dan fakta bahwa institusi penegak hukum kerap bermain atau diintervensi masuk di wilayah politik, asumsi tersebut tidak bisa dihindarkan.

        "Ya saya sih, ini bagian daripada mohon maaf tanda petik ya, bisa saja bagian dari operasi, kalau saya sih meliatnya begitu. Jadi ya bisa saja karena tadi di negara kita institusi hukum, lembaga hukum atau instrumen hukum masih bisa dijadikan atau diintervensi oleh politik," tutur Ujang.

        Baca Juga: Tiba-Tiba Kantor Khofifah Digerebek KPK, Ada Hubungannya Sama Anies? Katanya: Kami Siap....

        Sebelumnya, pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai sosok Khofifah sangat potensial menjadi cawapres Anies karena bisa menutupi kekurangan suara Eks Gubernur DKI Jakarta itu di wilayah Jawa Timur.

        "Sebetulnya Khofifah kuat secara basis, bisa menambah suara Anies, terutama di kantong Jawa Timur, NU bisa solid," kata Pangi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: