Eggi Sudjana Pasang Badan Buat Anies Baswedan Soal Isu 'Arab-Yaman': Masa Orang PDIP Nggak Ngerti Omongan Soekarno?
Anies Baswedan yang bertekad bisa maju di Pilpres 2024 mulai mendapat beberapa tudingan miring khususnya soal status Anies yang punya darah Arab-Yaman dan dikaitkan dengan tudingan politik Identitas di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Mengenai hal ini, Aktivis dan Advokat senior Eggi Sudjana blak-blakan mengatakan tudingan Anies Baswedan bukan orang Indonesia karena punya darah arab tidaklah tepat.
“Tanggal 9 Agustus 45 itu BPUPKI yang sudah merumuskan, Soekarno yang ngomong. Bagaimana masa orang PDIP nggak ngerti omongan Soekarno. Anies sudah bangsa Indonesia," jelasnya dalam diskusi dengan judul “Dosakah Politik Identitas? Ganjalan Untuk Anies?!” di Kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, dikutip Senin, (26/12/2022).
Hal itu Eggi ungkapkan di hadapan Politisi PDIP Aria Bima yang juga berada dalam diskusi tersebut.
Eggi menyebut bahwa sejarah mencatat bangsa Arab sudah melebur menjadi bangsa Indonesia yang ada kaitannya dengan sosok kakek Anies sendiri.
“Soal Anies, sejak tanggal 9 Agustus 1945, BPUPKI telah merumuskan lewat Partai Arab dulu kakeknya beliau (Anies) AR Baswedan sudah melebur bangsa Arab jadi bangsa Indonesia," katanya.
Menurut Eggi, hal yang sama belum berlaku bagi bangsa tionghoa yang mana hanya mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI).
"Beda dengan bangsa Tionghoa, dia enggak bisa jadi bangsa Indonesia. Makanya orang Tionghoa double namanya. Ahok ada Basuki, Sudono Salim ada Limsiliom," tuturnya.
"Ini soal Anies. Anies itu sudah bangsa Indonesia, jangan disinggung orang Arab lagi," sambungnya.
“Intinya bhawa pilitik identitas yang berdamapak pada diskirminasi dan polarisasi itu tepat apa yang diomongkan Presiden Jokowi,” timpal Aria Bima saat beradu argumen dengan Eggi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung soal politik identitas yang menurutnya sangat berbahaya.
Sebab, isu SARA di media sosial jelang pemilu atau masa kampanye kerap kali menjadi pemantik perpecahan.
"Hati-hati kita ini beragam, agama, suku, ras, beragam. Jadi hati-hati, kalau ada percikan kecil mengenai ini, segera diperingatkan, enggak usah ragu-ragu, segera peringatkan, panggil, pasti grogi," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto