Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PA 212 Tak Masalahkan, Guntur Romli: Masalahnya, Anies Takut Ucapkan Selamat Natal usai Diberi Nama Yohanes

        PA 212 Tak Masalahkan, Guntur Romli: Masalahnya, Anies Takut Ucapkan Selamat Natal usai Diberi Nama Yohanes Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kunjungan bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan, ke Papua beberapa waktu lalu ramai diperbincangkan. Pasalnya, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mendapatkan nama Yohanes oleh pemuka agama setempat saat berkunjung ke rumah doa.

        Merespons kabar tersebut, Wakil Sekjen Presidium Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan hal tersebut tidak perlu dipersoalkan. Menurutnya, Anies tidak meyakini agama Kristen sehingga tidak masalah dan selagi tidak dilakukan dengan ritual agama tersebut.

        Baca Juga: Anies Rela 'Blusukan' dengan Nama Yohanes, Loyalis Ganjar Pranowo Kasih Sebutan 'Palugada': Apa yang Lu Mau, Gue Ada

        "Selama nama itu tidak dipakai oleh Anies Baswedan apalagi ketika mendapatkan nama baptis itu tidak harus melakukan ritual agama nasrani terlebih dahulu dan Anies tidak meyakini agama tersebut juga selama perbedaan itu tidak dicampuradukkan (pluralisme) maka tidak apa-apa," ujar Novel kepada Suara.com, dikutip Rabu (28/12/2022).

        Tak hanya itu, ia menilai pemberian nama yang lazim digunakan sebagai nama baptis tersebut masih dalam koridor toleransi menghargai perbedaan. Bahkan, ia mengatakan menghargai perbedaan serta toleransi tertuang dalam Syariat Islam.

        "Perlu diperjelas bahwa dalam Syariat Islam toleransi terhadap perbedaan, kemajemukan, kebhinekaan atau pluralitas adalah wajib," kata dia.

        Ia pun meyakini nama Yohanes yang diterima Anies bukanlah pluralisme sebagaimana yang telah diharamkan melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Yang diharamkan dalam syariat Islam adalah pluralisme dan sudah diperkuat oleh fatwa MUI tahun 2005 Nomor 7 bahwa pluralisme dilarang atau haram," jelas Novel.

        Dalam video yang beredar, terlihat seorang pemuka agama mengalungkan sesuatu di leher Anies dan mengatakan Anies datang dengan nama Yohanes. "Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," katanya.

        Video tersebut pun viral dan menjadi bahan pembicaraan. Pun video tersebut ditanggapi Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli. Ia menjelaskan mengenai nama Yohanes yang diberikan kepada Anies.

        "Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anies Baswedan yang diberi nama Yohanes. Sosok Yohanes sangat penting dalam kekristenan. Pertama, nama Yohanes merujuk pada Yohanes Sang Pembaptis, kalau dalam Islam disebut Nabi Yahya AS," katanya seperti dikutip melalui akun YouTube CokroTV.

        Ia juga mengemukakan, sosok Yohanes merupakan salah satu rasul Yesus Kristus dari 12 murid-muridnya. Ia juga menjelaskan, nama Yohanes merupakan nama baptis.

        Baca Juga: NasDem Sebut Anies Baswedan Dizalimi, Orang PDIP Heran: Harusnya Lapor ke Penegak Hukum, Bukan Disyukuri!

        "Saya kira pendukung-pendukun Anies juga senang Anies mendapatkan nama Yohanes. Sosok seperti Gus Dur saja yang terbukti tokoh lintas agama, tidak pernah diberi nama Yohanes, Matius atau nama lainnya", ujarnya.

        Guntur menjelaskan, nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur hingga saat ini tetap sama. Namun, Guntur menilai hal kontradiktif usai Anies Baswedan menerima nama Yohanes karena pemberian nama tersebut hanya bentuk politisasi saja.

        "Meskipun banyak juga yang menganggap hal ini tak lebih dari politisasi nama Yohanes yang diberikan pada Anies Baswedan. Tapi masalahnya nih, lagi ramai-ramai juga di Twitter Anies dianggap takut mengucapkan Selamat Natal. Padahal, dia sudah diberi nama Yohanes."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: